Ruteng, Vox NTT- Demi mengikuti Tour de Flores (TdF) 2017, Pemerintah Kabupaten Manggarai rela menghabiskan uang daerah sebesar Rp 1.023.000.000.
Uang sebanyak itu digunakan untuk membiayai sejumlah item kegiatan TdF etape kelima di Ruteng, seperti pembelian alat race, akomodasi, hotel dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Namun, dari anggaran sebesar itu, yang baru tersedia dalam APBD Induk 2017 sebesar Rp 497.000.000. Berarti, terjadi kekurangan dana sebesar Rp 526.000.000 untuk bisa mencapai target Rp 1.023.000.000 sebagaimana diminta Yayasan Alsemat sebagai event organizer (EO) TdF.
“Kurangnya itu nanti akan diajukan lagi dalam (APBD) Perubahan 2017,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai, Klemens Nggangga kepada VoxNtt.com, Senin (19/6/2017) lalu.
Namun, ia mengaku ketersediaan dana yang cukup besar tersebut tak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan sektor pariwisata di Manggarai. Hal itu diketahuinya dari penyelenggaraan TdF 2016 lalu.
“Ada pengaruhnya, tapi tidak signifikan,” ujarnya.
Saat ditanya, apakah ada sanksi jika Pemkab Manggarai tak ikut dalam TdF 2017 seperti yang dilakukan Pemkab Ngada, Klemens Nggangga enggan berkomentar.
“Ini pertanyaan menjebak. Sebaiknya itu tanya ke Gubernur,” tukasnya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)