Maumere, Vox NTT– Yosef Werang dan Maria Oxfordiana Witu Bule akhirnya keluar sebagai pemenang kontes Nong dan Nona Maumere.
Dalam malam grand final yang digelar di Sikka Convention Center pada Sabtu (1/7/2017) tersebut, juri memutuskan keduanya unggul atas 17 kontestan lain yang lolos ke babak puncak tersebut.
Posisi runer up diperoleh Novantius Dari dan Elisabeth Dwi Novita. Sementara itu, posisi Juara 3 diraih Abraham Parera dan Maria Marliana.
Penilaian terhadap para grand finalis tersebut didasarkan pada jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh para juri.
Secara umum pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan isu pariwisata di Sikka seperti soal budaya, spot wisata, kebijakan/program pemerintah di bidang pariwisata serta strategi yang akan dilakukan para grand finalis bila terpilih sebagai Nong dan Nona Maumere.
Baca: Putri Pariwisata Indonesia Apresiasi ‘Nona-Nong Maumere’
Para juri juga menilai aspek keindahan yang terdiri atas inner beauty, outer dan fashion. Selain itu behaviour atau kepribadian para peserta pun turut dinilai.
Juri dalam ajang pencarian promotor pariwisata Sikka yang digelar Dala Enterprise tersebut adalah Dominggus Koro, Valentino Louis, Nyong Franco, Arthur Lay, Sherly Irawati dan Mega Riastie.
Para juri berasal dari beragam latar belakang diantaranya musisi, pramuwisata, fotografer dan penulis, kolektor tenun, pakar kecantikan serta pemilik lisensi Putri Indonesia NTT.
Anugerah penghargaan diserahkan langsung oleh Putri Pariwisata Indonesia Persahabatan, Rivani Bistolen kepada para pemenang.
Baca: Rivani Bistolen Sebut Keunikan Budaya Merupakan Keunggulan Wisata NTT
Selanjutnya, Nong dan Nona Maumere akan menjadi duta wisata Sikka.
Ketua Panitia, Isye Fernandes mengatakan ajang tersebut diinisiasi untuk mendapatkan gen-gen muda yang mampu mempromosikan pariwisata Sikka kepada dunia luar.
“Tugas mereka nantinya adalah memperkenalkan kekayaan budaya dan lokasi wisata kita di Sikka,” tegasnya kepada VoxNtt.com usai kegiatan.
Isye mengaku ajang ini sengaja mereka inisiasi karena kepedulian mereka terhadap kemajuan pariwisata di Sikka.
Meskipun demikian, Isye menilai bahwa sebagai ajang yang baru pertama kali diselenggarakan masih terdapat banyak kekurangan.
“Para Nong dan Nona Maumere yang terpilih akan diserahkan kepada Pemda Sikka untuk kemudian dibina dan dilibatkan dalam promosi pariwisata serta kegiatan serupa di level yang lebih tinggi,” tegas Isye yang juga merupakan pemilik Sibakloang Gallery and Coffee tersebut. (Are De Peskim/VoN)