Soe, Vox NTT-Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAKSI) TTS akan mengadukan pengelolaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Timor, Soe, TTS ke pihak yang berwajib atas dugaan penipuan, pemalsuan dokumen dalam pendirian STIKIP TIMOR yang belum mengantongi izin pendirian dari Dirjendikti.
Hal tersebut disampaikan koordinator ARAKSI TTS, Alfred Baun kepada media ini Minggu (02/07/2017).
Menurut Alfred, berdasarkan hasil investigasi ARAKSI, tidak ditemukan satupun dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Dirjendikti untuk pendirian STIKIP TIMOR di bawah pimpinan Gibrael Tunliu.
Bahkan kegiatan akademik seperti perkuliahan pun sama sekali tidak dilakukan apalagi tempat perkuliahan selalu berpindah-pindah.
“Kami sudah investigasi dan kami temukan tidak ada satu pun dokumen resmi untuk pendirian sebuah universitas, kampus saja selalu berpindah-pindah, kantor atau sekretariat juga demikian,”kata Alfred.
Bukan hanya itu, para pengajar ataupun dosen sama sekali tidak memenuhi standar kualifikasi karena ada beberapa mahasiswa yang diambil sebagai dosen.
Parahnya lagi lanjut Alfred, baru-baru ini STIKIP Timor telah melangsungkan wisuda 179 mahasiswa. Para wisudawan/i tersebut ada sebagian yang belum memenuhi syarat untuk wisuda seperti ujian Skripsi, KKN dan beberapa tahapan perkuliahan lainnya.
“Ada juga yang tidak pernah kuliah tapi ikuti wisuda, ada pula baru semester awal sudah bisa diwisudakan yang penting bisa bayar uang pendaftaran wisuda,” ungkap Alfred.
Alfred juga mengungkapan berdasarkan pengakuan Prof. Budi Johan kepada dirinya akan dicari universitas di Jakarta yang akan menerbitkan ijazah untuk 179 wisudawan-wisudawati itu.
“Untuk ijazah bagi 179 mahasiswa yang baru mengikuti wisuda baru-baru ini kata Prof. Budi Johan akan dicarikan universitas di Jakarta yang bisa menerbitkan ijasah tersebut,” jelas Alfred.
Atas persoalan tersebut tambah Alfred, ARAKSI akan mengambil langkah hukum dengan mengadukan ke pihak kepolisian guna diproses secara hukum.
“Kami akan adukan ke aparat penegak hukum agar diproses,”tegas Alfred.
Sementara itu, Ketua STIKIP TIMOR, Gibrael Tunliu hingga kini belum bisa dihubungi untuk meminta konfirmasi terkait persoalan ini. (Paul Resi/VoN).