Kefamenanu,Vox NTT– Embung yang baru dibangun pada tahun 2016 lalu di lokasi Sia’nab, Desa Lanaus, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) tampak mubazir.
Embung yang dibangun menggunakan dana desa tahun 2016 senilai Rp 359.122.353 itu tampak kering meski musim penghujan terjadi beberapa bulan lalu.
Parahnya lagi, sesuai informasi yang berhasil dihimpun VoxNtt.com, dalam perencanaan embung tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Lanaus yang setiap tahun harus membeli air seharga Rp 12 ribu / drum guna memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Terpantau saat mengunjungi lokasi, Selasa (4/7/2017), tampak pada embung yang dipagari kawat duri tersebut tidak ada setetes pun air.
Bahkan tanahnya pun sudah mulai pecah-pecah karena kering. Tidak jauh dari embung tersebut terdapat 1 buah bak penampung yang juga tidak difungsikan lantaran ketiadaan air.
“Kami setiap tahun selalu beli air dari orang luar yang bawa, kami sebenarnya sudah senang dengan ada ini embung, tapi ternyata sama saja karena airnya kering,” ungkap Oktovianus Oematan, salah seorang anggota masyarakat Desa Lanaus saat diwawancarai VoxNtt.com di lokasi embung.
Okto menjelaskan sesuai RAB pengerjaannya harus 300 jam. Tetapi anehnya dalam pelaksanaannya dikerjakan hanya satu pekan.
Yang lebih disesalkan lagi, lanjut Okto, air di embung tersebut hanya tertampung selama beberapa jam saja. Selepas itu air tersebut langsung meresap tanpa bekas.
“Embung ini untuk kebutuhan air bersih kami masyarakat Desa Lanaus. Jadi tolong pemerintah dengar kami punya suara untuk perbaiki embung ini,” tegasnya.
Terpisah, Kepala desa Lanaus Yohanes Sumu saat dikonfirmasi media ini via SMS mengungkapkan embung tersebut dibangun pada tahun 2016 oleh CV Era Global Kefa.
Terkait kondisi embung yang sudah kering tersebut, Sumu mengatakan dirinya bersama BPD sudah sepakat dan sudah memanggil kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya. (Eman Tabean/VoN)