Manokwari Selatan, Vox NTT- Ikatan Keluarga Flobamora (IKF)-NTT menggelar halalbihalal di Manokwari Selatan (Mansel)-Papua, Sabtu (8/7/2017).
Kegiatan yang berlangsung di sekretariat IKF Ransiki-Mansel, tepatnya di kediaman Uci Sanusi salah satu anggota.
Halalbihalal oleh IKF Mansel tersebut dibuat untuk merajut tali kekerabatan antar sasama warga asal NTT. Selain itu, sebagai momen saling memaafkan antar umat beragama muslim dan anggota IKF Mansel.
Ketua panitia kegiatan halalbihalal, Husen Ratip menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota IKF yang sudah terlibatan dalam hajatan itu.
Meski di tanah rantauan kata dia, budaya toleransi yang diwariskan oleh leluhur keluarga NTT tetap dijaga dan dijunjung tinggi. Nilai toleransi dan kekerabatan itu masih tetap eksis, meski ada degradasi seperti saat ini.
Karena itu, Husen mengajak kepada anggota IKF Mansel untuk terus menjunjung tinggi nilai kekerabatan dan toleransi yang selama ini dijalankan di Provinsi NTT.
“Toleransi, sejak dahulu kita bersaudara dan masih satu darah. Kegiatan sebenarnya sebagai sebuah ikon penting di NTT sampai dengan saat ini. Sehingga NTT disebut sebagai daerah toleransi sangat tinggi walau ada perbedaan pendapat,” terang Husen.
Ketua umum IKF Mansel, Emanuel Nuba Benihingan mengatakan toleransi di Mansel tentunya juga menjadi tanggung jawab dan kewajiban warga rantau asal NTT.
“Juga toleransi sangat tinggi di NTT, toleransi it terus kita bawa dan ada di tanah rantau. Kita datang dari jauh, dipisahkan lautan yang luas, gunung dan lembah maka kita dipersatukan dalam ikatan Flobamora, maka perlu kita bangun kebersamaan ini,” kata Emanuel.
Halalbihalal dilakukan kata dia, sebagai bukti bahwa wadah Flobamora di Mansel tetap teguh dalam merajut kekerabatan dan persaudaraan.
“Dalam perjalanannya ada riak-riak dan dinamika dalam organisasi itu biasa. Karena itu dipersatukan dari banyaknya perbedaan, baik bahasa, budaya, dan kebiasaan. Tapi dalam Flobamora kita tetap bersatu,” tukasnya. (Kontributor: Kema Martinus/AA/VoN)