Borong, Vox NTT-Tidak sedikit anggota DPRD Manggarai Timur (Matim) mangkir saat rapat paripurna pertanggungjawaban penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun Anggaran 2016 dan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK), Rabu, 5 Juli 2017.
Paripurna yang berlangsung di ruang sidang utama gedung DPRD Matim itu hanya dihadiri oleh sebagian anggota dewan.
Absennya sejumlah anggota dewan dalam sidang itu mendapat sorotan dari berbagai lapisan masyarakat.
Epi Manto, tokoh muda asal kecamatan Rana Mese menegaskan anggota DPRD seharusnya mengikuti rapat paripurna. Karena hal itu menjadi kewajiban legislator yang merupakan representasi masyarakat.
“Ironis saya katakan ketika DPRD Matim dalam paripurna sebagian atau banyak DPRD yang tidak terlibat. Paripurna jujur sebagai fasilitas penunjang peran DPRD, sebagai penyalur aspiarasi rakyat. Di dalam paripurna pasti tersimpan banyak kepentingan politik yang harus diperjuangkan,” kata Manto kepada VoxNtt.com di Borong, Selasa (11/7/2017).
Ia sendiri mempertanyakan alasan ketidakhadiran sejumlah anggota DPRD Matim dalam rapat penting itu.
Ketidakhadiran mereka kata Manto, malah akan menunjukkan lemahnya peran DPRD Matim dalam kanca politik daerah. Peran eksekutif kemudian menjadi dominan dalam arah kebijakan pembangunan.
“Hari ini saya katakan bahwa sungguh terbukti DPRD kita melempem hanya karena tidak mampu. Tidak bisa membela hak rakyat dari kepentingan politik eksekutif,” tegas Manto.
Terpisah, tokoh muda asal Borong Edi Ejo mengatakan absenya beberapa DPRD di Matim dalam sidang itu biasa dan sudah sering terjadi.
“Mereka sudah dan sedang tidur nyenyak. Biarkan saja mereka bermimpi di atas kursi empuknya,” kata Ejo.
“Diharapkan kepada media di Matim untuk tidak berhenti mengontrol kinerja dewan-dewan yang terhormat di daerah ini,” tambahnya.
Dikatakannya, kita tidak bisa menyalur harapan melalui DPRD, sebab mereka lebih mengutamakan kepentingan diri dan keluarganya daripda kepentingan umum.
“Sebuah pertanyaan bagi masyarakat selama ini, masih adakah DPRD di Matim untuk perjuangkan harapan masyarakat? Kalau tidak ikut rapat, bagaimana mau perjuangkan aspirasi masyarakat,” tanya Ejo.
Sementara itu, Ketua DPRD Matim Lucius Modo usai rapat mengatakan sebagian besar anggota DPRD Matim yang tidak hadir karena tengah berhalangan dan belum tiba di tempat.
“Bilangnya masih dalam perjalanan. Tetapi sampai selesai rapat tidak juga muncul,” katanya.
Data yang dihimpun VoxNtt.com, dari total 30 anggota DPRD Matim sebanyak 12 orang absen saat paripurna mendengar laporan pertanggungjawaban pemerintah. (Nansianus Taris/VoN)