Kefamenanu,Vox NTT-Aparat Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkup Pemkab TTU mengeluhkan kondisi beras jatah yang diterima setiap bulannya.
Pasalnya kondisi beras tersebut pecah-pecah, kotor dan berbau.
“Kami terima beras begini sejak bulan Januari 2017, kalau tahun lalu bagus,” ungkap seorang ASN yang meminta namanya dirahasiakan Rabu, (12/7/2017).
Sumber VoxNtt.com ini menjelaskan kondisi beras yang diterimanya, selain kondisinya buruk rasanya juga tidak enak lain dari biasanya.
Dia berharap agar ke depan tidak lagi mendapatkan beras dengan kondisi seperti itu lagi.
“Pak lihat ini beras saja, ini binatang makan juga tidak suka, kami ini manusia jadi tolong kasih beras dengan kondisi baik sedikit,” ungkapnya dengan nada kesal.
Kepala Gudang Bulog Tubuhue Kefamenanu, Carlos Mandonsa saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya mengaku kondisi beras jatah memang seperti itu.
Ia menjelaskan untuk tahun ini, Presiden melarang Bulog untuk melakukan Impor dari luar negeri.
Presiden menginginkan harus menggunakan beras hasil produksi dalam negeri.
Sistem mol manual serta penyimpanan yang terlalu lama diduga sebagai penyebab dari kondisi beras yang buruk.
“Tahun – tahun lalu kita impor dari Vietnam, tapi mulai tahun ini kita pakai produk dalam negeri karena pak Presiden sudah larang untuk impor,” jelas Mandonsa.
Lebih lanjut Mandonsa mengungkapkan kondisi ini bukan hanya dialami di TTU. Namun dialami di seluruh kabupaten di provinsi NTT. (Eman Tabean/VoN)