Ruteng, Vox NTT- Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai, Martinus Abar turut berkomentar terkait penyelenggaran Tour de Flores (TdF) 2017. Pasalnya, ajang balap sepeda itu sama sekali tak berdampak positif bagi pertumbuhan sektor pariwisata di Manggarai.
“Sampai sekarang kami belum mendapat penjelasan atau data akurat bahwa TdF itu berdampak positif buat pariwisata kita. Yang ada hanya klaim sepihak tanpa data, terutama dari EO (event organizer). Karena itu, menurut kami kegiatan ini tidak perlu dibuat karena bikin habis uang saja,” katanya kepada VoxNtt.com, Selasa (11/7/2017).
Mengacu pada TdF 2016, kata Abar, banyak sekali uang daerah yang dikeluarkan untuk membiayai event itu. Tapi, pengeluaran uang daerah itu tak jelas dampaknya bagi sektor pariwisata di Manggarai.
“Karena itu, saya tidak setuju kalau TdF 2016 dibilang sukses. Pertanyaannya, kalau sukses kenapa masih ambil uang daerah bahkan lebih banyak dari tahun 2016? Harusnya kan kalau sukses, sponsor semakin banyak dan penggunaan uang daerah tidak sebanyak ini,” tukasnya.
Ia memandang promosi pariwisata merupakan hal mutlak dan perlu dilaksanakan secara rutin demi menggerakan ekonomi kreatif di Manggarai. Tapi, promosi itu perlu dibuat melalui event-event yang efektif dan berbiaya murah.
“Bukan seperti balap sepeda TdF. TdF kan, atlet hanya melintas di jalan raya, sementara objek pariwisata kita ada di desa-desa. Pertanyaannya, bagaimana mungkin atlet itu bisa mempromosikan pariwisata kita sementara mereka tidak punya pengetahuan tentang objek pariwisata itu sendiri. Ini kan konyol,” ujarnya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN).