Labuan Bajo, Vox NTT-Tour de Flores (TdF) Tahun 2017 sudah mulai digelar.
Etape pertama Larantuka menuju Maumere, Kabupaten Sikka dijadwadkan Jumat, 14 Juli 2017 dan etape terakhir Ruteng menuju Labuan Bajo dijadwalkan pada Rabu, 19 Juli 2017.
Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kabupaten Manggarai Barat, Evodius Gonsomer, Jumat (14/7/2017) mengatakan event balap sepeda internasional itu harus melibatkan pelaku pariwisata lokal untuk menjadi panitia lokalnya.
Hal itu bertujuan agar pelaku pariwisata di Mabar bisa mendapat pengalaman dan ilmu pengetahuan tentang bagaimana mengurus sebuah event tingkat internasional.
“Jika pelaku pariwisata lokal di Labuan Bajo tidak dilibatkan terus siapa yang mengajar pelaku pariwisata lokal kita, ” ujar Evodius.
Dia mengatakan seharusnya event TdF ini menjadi momentum pelaku pariwisata lokal di Flores untuk mengambil bagian untuk belajar bagaimana mengurus sebuah event yang bertujuan mendatangkan wisatawan di Flores ini.
Sehingga, pelaku pariwisata lokal di Flores bukan menjadi penonton melainkan terlibat untuk mendapat pengetahuan dari mengurus sebuah event.
“Pelaku pariwisata Lokal di Flores jangan jadi penonton, Pemerintah harus melibatkan para pelaku pariwisata lokal kita, ” jelasnya.
Menurutnya, untuk mendatangkan wisatawan di Flores harus memperbanyak melaksanakan event.
Para pelaku pariwisata lokal yang mempunya program untuk mendatangkan wisatawan di Flores juga membutuh pengetahuan untuk mengelolah event.
Melalui event TdF seharusnya para pelaku parawisata lokal dilibatkan.
Dia menambahkan Asita Mabar mendukung TdF jika ke depanya event itu melibatkan pelaku pariwisata lokal.
Apalagi event TdF dengan pelaku pariwisata lokal sama-sama bekerja untuk mendapatangkan wisatawan di Flores.
“Kita dukung TdF, kita dukung kalau TdF tahun berikutnya harus libatkan pelaku pariwisata lokal. Jangan TdF menguntungkan orang dari Jakarta dengan mengunakan uang milik daerah, ” harap Evodius. (Gerasimos Satria/VoN)