Vox NTT – Akhir-akhir ini penyebaran radikalsme melalui internet semakin meningkat, hal ini membuat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berang.
Lantas dia (JK) meminta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara untuk mengejar dan menindak tegas pelaku penyebar radikalisme di internet tersebut.
“Dewasa ini paling ekstrem penyebarannya adalah dengan teknologi. Karena itu Pak Menkominfo harus mengejar radikalisme di internet, bagaimana kita mengejar bersama-sama ke situ,” kata Wapres di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat sebagaimana dilansir Tempo.co, Sabtu, 15 Juli 2017.
Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Jumat, 14 Juli 2017, telah meminta Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan pemutusan akses (pemblokiran) terhadap 11 domain name system (DNS) milik Telegram yang semula dapat diakses melalui PC karena mengandung konten radikalisme, ekstremisme, hingga yang mengarah pada terorisme.
Wapres Jusuf Kalla menyampaikan pernyataan tersebut menanggapi Deklarasi Anti-Radikalisme yang dilakukan sejumlah rektor perguruan tinggi negeri dan swasta dari Sumatera Barat, Jambi, dan Riau, di UNP.
Menurut Wapres, radikalisme sengaja disebarkan kepada anak-anak muda dengan “mencuci otak” mereka, bahwa ada jalan pintas mencapai surga dengan jihad. Paham seperti itu tidak bisa diperangi dengan kekerasan, tapi dengan memberikan pencerahan melalui pendidikan yang baik.
“Radikalisme tidak akan selesai dengan membaca deklarasi bersama, radikalisme baru selesai dengan memberikan pendidikan yang baik, memberikan contoh yang baik, memberikan ajaran agama yang benar. Karena itulah universitas itu penting untuk menetralkan dan meredamkan cara berpikir generasi muda kita,” kata JK.
Terkait teknologi yang disalahgunakan untuk penyebaran radikalisme dan bahkan mengarah pada terorisme, Wapres mengimbau generasi muda di Indonesia, khususnya mahasiswa UNP, untuk belajar dengan giat dan semangat karena itu juga bagian dari jihad.
“Kalau orang semangat tanpa ilmu, dia meledak-ledak, berilmu tanpa semangat dia bergerak tanpa dinamika. Oleh karena itu, tetaplah memajukan pendidikan karena itu juga bagian dari jihad,” kata dia.
Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja ke Padang, Sumatera Barat, dengan agenda utama meresmikan 11 gedung baru UNP dan meresmikan Masjid Baiturrahmah Yayasan Universitas Baiturrahmah.
Dalam kunjungan ini, Wapres JK didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. (Tempo.co/VoN)