Labuan Bajo, Vox NTT-Sebentar lagi kegiatan Tour de Flores (TdF) II usai digelar, namun sejumlah kalangan terus mendesak Panitia agar penggunaan anggaran selama ajang balap speda internasional ini untuk dievaluasi.
Hasilnya evaluasi itu nantinya disampaikan ke publik melalui media massa.
Demikian hal itu ditekankan oleh Bupati Manggarai Barat (Mabar), Agustinus Ch Dula saat menggelar konferensi pers terkait persiapan pelaksanaan TdF yang nanti akan berakhir di Labuan Bajo, Selasa (18/7/2017).
Dula meminta panitia setempat agar penggunaan dana TdF yang bersumber dari APBD untuk dievaluasi usai hajatan itu.
Dia menyampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar melalui APBD menganggarkan dana Rp 1, 3 Miliar untuk event ini.
Jumlah tersebut mendapat sorotan dari masyarakat Mabar. Oleh karena itu, panitia lokal harus melaporkan penggunaan anggaran TdF itu nanti kepada publik serta dipublikasikan di media massa.
Menurut Gusti, penyampaian penggunaan dana TdF kepada publik sangat penting agar Pemkab Mabar tidak dinilai melakukan pemborosan anggaran.
“Saya minta Dinas Pariwisata untuk mengevaluasi, serta penggunaan anggaaan itu disampaikan melalui media massa, ” katanya.
Diakuinya, sejumlah infrastruktur pendukung pariwisata seperti jalan raya dan kebersihan Kota Labuan Bajo belum terpenuhi.
Namun, kata dia memperbaiki kekurangan di daerah itu adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat Mabar.
Walaupun demikian, menurut Dula TdF sangat menjanjikan bagi masyarakat Mabar. Apalagi Labuan Bajo menjadi daerah tujuan pariwisata internasional.
Melalui TdF harapannya wisatawan akan semakin ramai berkunjung ke Labuan Bajo.
“Masyarakat Mabar harus menangkap peluang banyaknya wisatawan ini dengan bergerak di bidang industri pariwisata, ” harap Dula.
Selain Dula, Ketua DPRD Mabar, Blasius Jeramun yang hadir mendampingi Bupati Dula saat jumpa pers itu, menyampaikan terkait anggaran TdF masih menjadi pro dan kontra di masyarakat.
Namun, dia meyakini tujuan diselenggarakannya event ini sangat agar bermanfaat bagi masyarakat Mabar nantinya. Dan manfaat itu tidak bisa dirasakan sekarang, butuh waktu yang lama.
Terkait penggunaan anggaran yang bersumber dari APBD, DPRD kata dia sudah pernah meminta Pemkab Mabar agar setiap pelaksanaan TdF selalu dievaluasi.
“Dan penggunaan anggarannya harus jelas disampaikan ke publik, ” jelas Jeramun.
Sementara Wakil Bupati Mabar, Maria Geong mengatakan diperlukan peran media massa untuk mempromosikan obyek wisata di Labuan Bajo. Terkenalnya sejumlah obyek wisata di Labuan Bajo dikarenakan peran media.
Adapun Kepala Dinas Pariwisata Mabar, Theo Suhardi mengatakan TdF akan berakhir di Mabar dan akan dilaksanakan bebebrapa rangkaian kegiatan.
Kegiatan itu diantaranya; mulai dari Festival Kopi hingga mengunjungi Obyek Wisata di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
“Seluruh peserta TdF akan ke obyek wisata dalam kawasan TNK, ” kata Suhardi. (Gerasimos Satria/VoN)