Mbay, Vox NTT-Warga tiga desa di Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo mengaku kecewa dengan kegiatan Tour de Flores (TdF).
Warga Desa Aeramo, Nangadhero, dan Marapokot itu mengaku kecewa dengan panitia kegiatan TdF karena sebelumnya telah menjadwalkan rute finish pada etape 3 Ende-Mbay melalui jalur yang ada potensi wisata.
Rute itu yakni; Aegela-Aeramo-Nangadhero. Namun dalam pelaksanaannya peserta TdF tidak melintasi jalur yang sebelumnya telah dijadwalkan oleh Panitia TdF itu.
Padahal jalur itu terdapat banyak potensi pariwisata seperti Gua Jepang dan Air Panas. Potensi itu seharusnya dipromosikan lewat ajang TdF.
Hal itu disampaikan warga desa Aeramo, Nangadhero, dan Marapokot yakni Yoris Goa, Yanus, dan Arifin yang ditemui VoxNtt.com, Selasa (18/7/2017).
Warga Aeramo Yoris mengatakan, padahal warga di tempat itu telah menunggu untuk menyaksikan secara langsung kegiatan TdF.
“Kami kecewa sekali dengan panitia TdF. Padahal warga lepas kerja hari itu, hanya pingin mau menyaksikan kegiatan balap sepeda itu. Bukan hanya itu, tetapi panita juga kasih bodoh warga disuruh pasang umbul-umbul, karena mau sambut balap sepeda. Tetapi sudah disiapkan mereka tidak lewat,” ujar Yoris.
Berdasarkan informasi kata Yoris, peserta TdF tidak melintasi Aeramo karena alasan jalan rusak.
Padahal jika dibandingkan jalan Aegela-Mbay yang dilalui peserta TdF lebih parah ketimbang jalan Aeramo sampai Marapokot.
“Kalau tidak lewat kasih tau sebelumnya. Jangan bikin bodohi masyarakat. Masyarakat sudah capeh-capeh pasang umbul-umbul, lepas kerja hanya ingin menyaksikan kegiatan itu. Kami tidak ikut pemerintah bilang rakyat melawan aturan, setelah kami sudah siapkan baru tidak lewat,” kata Yoris dengan kesal.
Hal senada disampaikan Yanus warga Desa Nangadhero. Dia mengaku sangat kecewa dengan panita TdF.
“Kalau tidak lewat kasih tau. Jangan bikin bodoh masyarakat berdiri di jalan hanya mau tunggu balap sepeda yang bikin rugi uang rakyat,” tegasnya.
Kata Yanus, sebenarnya jadwal yang ditentukan oleh panitia sebelumnya sudah benar. Sebab, jalur Aeramo sampai Marapokot banyak potensi pariwisata.
“Kalau sampai tidak lewat seperti ini, bagaimana dikatakan TdF sebagai promosi pariwisata Nagekeo,” kata Yanus. (Arkadius Togo/AA/VoN)