Kefamenanu,Vox NTT-Lambannya sikap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten TTU menyikapi persoalan agraria yang terjadi di daerah tersebut kembali menuai kritikan.
Kritikan tersebut disampaikan oleh aktifis LMND eksekutif kota kefamenanu saat melakukan aksi mimbar bebas, Sabtu (22/07/2017) di Perempatan lampu merah terminal Kefa.
Sejumlah aktifis tersebut membawa sejumlah poster bertuliskan: Stop represif terhadap mahasiswa dan masyarakat, selesaikan persoalan agraria di TTU, berikan pendidikan yang layak, gratis dan demokratis.
Aksi tersebut dikawal ketat oleh puluhan anggota polisi dari polres TTU.
LMND dalam pernyataan sikapnya menyebutkan, saat ini terdapat 76 desa defenitif yang masuk dalam kawasan hutan, namun saat ini baru 23 desa yang direview kawasan hutannya.
Hal tersebut berdampak pada sempitnya lahan pertanian milik petani sehingga banyak petani yang beralih profesi menjadi buruh bangunan.
Karena itu, mereka dengan tegas mendesak pemda TTU agar segera menuntaskan persoalan agraria yang ada di kabupaten tersebut sehingga tidak semakin merugikan kaum tani.
Ketua LMND Eksekutif Kota Kefamenanu,Valen Kefi dalam orasinya menilai bahwa sikap pemda TTU yang sengaja mendiamkan berbagai persoalan agraria di wilayah tersebut merupakan bentuk pembiaran.
“Banyak saudara kita yang akhirnya memlih merantau dan kembali tanpa nyawa ,ini semua karena ketiadaan lahan sehingga masyarakat terpaksa merantau”tegas Valen.
Lebih lanjut ia meminta dengan tegas agar pemerintahan Bupati Raymundus Fernandes segera menyelesaikan persoalan agraria yang membelit rakyat saat ini.(Eman VoN)