Ende, Vox NTT– Sang juara bertahan Eltari Memorial Cup (ETMC) 2015, Persami, akhirnya harus tunduk di bawah Persap Alor setelah kalah dengan skor tipis, 3-2 pada laga penyisihan Pool D ETMC di Stadion Marilonga Ende, NTT pada Kamis (27/7/2017) malam.
Padahal pada laga itu, Persami yang di laga awal dipecundangi oleh PSN Ngada dituntut wajib menang demi misi mempertahankan mahkota juara. Namun harus menelan pil pahit setelah dikalahkan Persap Alor.
Dibalik kemenangan tim “laskar kenari” atas “pasukan teka iku” yang kerap dikenal dengan sebutan horo itu terdapat cerita menarik.
Suporter tuan rumah (Perse Ende) mempunyai andil besar, yang saat itu memilih mendukung Persap Alor dan menekan pemain Persami.
Konon ceritanya Persami adalah musuh bebuyutan dengan Perse Ende, laskar Kelimutu yang menyebut dirinya sebagai team rore itu, semenjak ETMC 2015 yang digelar di Sikka.
Dan rupanya dendam kesumat itu belum berakhir bagi suporter Perse Ende.
Tekanan suporter Perse terhadap pemain Persami ini membuat mentalnya cukup terganggu, sebaliknya pemain Persap Alor merasa moralnya terangkat.
Walaupun mendapat tekanan dari suporter tuan rumah namun pada babak pertama setelah kick off, kedua tim, baik Persami maupun Persap Alor aksi baku balas serangan terus terjadi.
Aksi saling serang ini akhirnya berpiihak pada Persami, setelah Muhammad Parnomo membobolkan gawang Persab Alor pada menit 29′.
Suporter Ende yang terus mendukung Persap Alor akhirnya mampu membakar semangat anak-anak asuhan Alimudin itu.
Alhasil, kedudukan kembali imbang setelah Persami dikenakan pinalti oleh wasit Anton Rismuaji pada menit 38′.
Muhamad Aramain Usman, yang ditunjuk sebagai algojo berhasil menjebolkan gawang Persami, skor 1-1 dan bertahan hingga akhir babak pertama.
Pada babak kedua, kedua tim kembali saling menyerang. Menit 70′ Persami berbalik unggul 2-1 melalui eksekusi pinalti oleh Joko Prehaten.
Hal ini disebabkan salah seorang pemain Persap Alor menyentuh bola dengan tangan pada kotak terlarang. Walau keputusan ini dinilai kontroversi, wasit tidak bergeming dan tetap menunjuk titik putih.
Tetertinggal 2-1 membuat Persap Alor terus menekan Persami Maumere. Suporter Perse Ende terus bersorak berupaya mengganggu pertahanan Persami.
Dukungan suporter Ende ini cukup membantu. Menit 73′ pemain Persap Alor nomor punggung 6 Rinaldy Syam berhasil menciptakan gol balasan, skor menjadi 2-2.
Skor imbang ini membuat kedua team terus berjuang namun kemenangan berpihak pada Persap Alor setelah Muhamad Aramain Usman pada penghujung laga berhasil menambah pundi gol bagi Persap Alor melalui sundulan kepalanya di menit ke- 90.
Kekalahan ini membuat Persami harus berada pada zona tidak aman dan terancam akan meninggalkan Marilonga lebih awal. Pasalnya dua kali bertanding, selalu menelan kekalahan.
Walaupun demikian Persami masih mempunyai peluang jika dua pertandingan selanjutnya PSN vs PSKK, PSN vs Persab Alor dimenangkan oleh PSN dengan skor telak tanpa kebobolan dan laga berikutnya Persami vs PSKK harus bisa mengalahkan PSKK dengan skor telak minimal 4-0 sehingga dari sisi kemasukan dia bisa mengungguli PSKK.
Tetapi jika sore ini hasilnya seri, maka team “horo” betul-betul sudah meninggalkan bumi danau tiga warna itu dengan wajah tunduk.
Kondisi yang sama juga dialami Persap Alor, walaupun sudah menang lawan Persami, tetapi kemenangan Persap Alor tidak serta merta mengahantarkankannya pada zona aman. Nasibnya juga sangat bergantung pada pertandingan PSKK vs PSN sore ini.
Jika PSN berhasil mengalahkan PSKK dengan skor telak, maka dia sedikit aman. Dan dapat memastikan lolos atau tidak jika laga berikutnya mereka dapat mengalahkan PSN, sehingga keduanya mempunyai jumlah point yang sama (6) dengan memenangkan dua kali pertandingan.
Tetapi segala kemungkinan ini agaknya susah, sebab antara PSN dan PSKK sama-sama dikenal sebagai raksasa sepak bola NTT dengan segudang prestasi, baik di tingkat regional maupun nasional. (Ian Bala/AA/VoN)