Labuan Bajo, Vox NTT– Sedikitnya puluhan Hektar Area (Ha) proyek Bantuan Sosial (Bansos) tanaman Kedelai di lahan milik petani di Kecamatan Boleng, Kuwus dan Macang Pacar gagal total.
Proyek Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), senilai Rp 1,3 Miliar itu gagal karena semua tanaman Kedelai itu tidak tumbuh.
Ketua Poktan Moeng Mose Desa Golo Lajang, Kecamatan Macang Pacar, Stefanus Senajun kepada media ini Juli 2017 lalu mengaku kelompoknya mendapat jatah 500 Kg Kedelai, untuk ditanam di lahan seluas 10 Ha.
Namun sayangnya, bibit Kedelai yang ditanam pada bulan Juni 2017 lalu itu tidak tumbuh.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mabar, Angelus Apul mengaku tanaman Kedelai tidak tumbuh karena curah hujan saat tanam kedelai itu sangat tinggi.
Menurutnya, tanaman kedelai sangat tidak cocok dengan curah hujan yang tinggi.
Dari sekian jumlah kelompok tani yang menerima bantuan itu, hanya di Kecamatan Sano Nggoang tanaman kedelai yang hidup,’’ jelas Angelus Apul.
Terkait gagalnya proyek Bansos Kedelai itu, Anggota Komisi C DPRD Mabar, Blasius Pandur mengaku tidak tumbuhnya tanaman kedelai itu karena kesalahan pihak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Dinas Pertanian Kabupaten Mabar.
“Itu proyek Gagal karena PPL pada dinas Pertanian itu sendiri,’’ujar Blasius Janu kepada VoxNtt.com, Selasa (1/8/2017).
Dia meminta pihak Dinas Pertanian termasuk PPL untuk tidak boleh menjelaskan tidak tumbuhnya Kedelai itu, karena musim hujan dan curah hujan tinggi.
“Jangan buat petani ketawa kalau pihak Dinas Pertanian dan PPL jelaskkan karena ditanam musim hujan. Jangan lempar kesalahan pada petani,’’ ujarnya.
Seharusnya kata dia, pihak PPL dan Dinas Pertanian mempelajari musim di Mabar sebelum para petani menanam Kedelai itu.
Jika pihak PPL dan Dinas Pertanian Kabupaten Mabar mempelajari kapan musim hujan dan musim kemerau di Mabar, tanaman Kedelai itu tidak mati semua,’’ jelas Anggota DPRD dari Partai Hanura itu.
Pandur menyarankan Bupati Mabar, Agustinus Ch Dula untuk mengevaluasi Dinas Pertanian Kabupaten Mabar.
Evaluasi bagi Dinas Pertanian Kabupaten Mabar itu penting agar kegagalan proyek yang sama pada tahun berikutnya tidak terulang lagi.
Minta Pihak Hukum Lirik Proyek Bansos
Anggota DPRD Lainnya, Ino Tanla meminta pihak penegak hukum seperti Polisi atau jaksa di Kabupaten Mabar untuk melirik proyek Bansos senilai Miliaran rupiah itu.
‘” Saya dapat info program Bansos itu bukan hanya Tanaman Kedelai saja tapi ada program Budidaya Padi Hazton,’’ kata Ino Tanla.
Baca: 5 Poktan di Lembor Tolak Bansos Dinas Pertanian
Dia mengaku program Budidaya Padi Hazton itu sejumlah kelompok tani di Kecamatan Lembor menolak bantuan itu karena tidak sesuai kemauan para kelompok petani di Lembor.
Ino mempertanyakan tidak tumbuhnya tanaman kedelai di sejumlah kecamatan itu.
“Kita heran saja, tanaman semuanya tidak tumbuh.Kita minta aparat untuk cek proyek itu,’’ ujar Ino Tanla. (Gerasimos Satria/VoN)