Kefamenanu,Vox NTT-Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandes belakangan ini disebut-sebut sebagai aktor intelektual dibalik sikap Kepala Desa (Kades) Naiola Timur, Jorge Ulan yang menahan jatah beras rawan pangan dari warganya yang terdiri dari 11 kepala keluarga (KK).
Sikap Bupati inipun menuai kecaman dari salah satu anggota DPRD TTU, Agustinus Siki.
Menurut Siki, jika terbukti benar bahwa kades Jorge melakukan hal tersebut atas perintah Bupati, maka baginya Ray Fernandes sangat kekanak-kanakan. Walau demikian, dia mengatakan hal ini akan dicrosschek lagi untuk memastikan pengakuan Kades Jorge, sebagaimana yang diberitakan media ini sebelumnya.
Sebelumnya 11 KK yang berhak mendapatkan bantuan beras rawan pangan di desa Naiola Timur, menggelar konferensi Pers (Konpres), terkait sikap Kades yang menahan beras mereka dengan alasan dirinya (Kades) mendapat tekanan dari Bupati Fernandes agar bantuan itu tidak boleh dibagikan.
Ray Fernandes berang, lantaran sebelumnya 11 KK itu terlibat dalam aksi demonstrasi, terkait masalah sertfikat tanah.
“Kita akan crosscheck dulu apa benar itu atas perintah Bupati, atau hanya akal-akalan dari kades untuk menyelamatkan diri lantaran tidak membagi beras milik warga. Jika benar itu atas perintah Bupati, maka saya berpendapat Bupati kekanak-kanakan,” tegas politisi PKB tersebut saat dihubungi media ini via telepon, Kamis(10/08/2017).
Anggota DPR komisi C tersebut juga mengungkapkan, apabila terbukti benar semua itu atas perintah bupati maka dirinya menilai, hal tersebut merupakan upaya mengadu domba masyrakat.
Sebab kata dia bisa menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat desa, khususnya antara yang dapat dan tidak.
Lanjut dia, pada dasarnya demonstrasi merupakan hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat di depan umum, sehingga bupati tidak berhak untuk mengintimidasi warga yang melakukan aksi demonstrasi tersebut.
Terkait persoalan sertifikat tanah yang menjadi dasar utama warga melakukan aksi demonstrasi, legislator asal dapil TTU I tersebut meminta agar bupati bisa memediasi semua pihak terkait agar bisa dicari jalan keluarnya bukan malah melarang dan mengintimidasi masyarakat.
“Bupati seharusnya legowo kalau masyarakat ada demo, panggil BPN ,Nakertrans dan juga kehutanan untuk duduk sama-sama dengan warga untuk dicari jalan keluarnya bukan malah dengan sikap intimidasi seperti ini,” sesal Siki.
Baca: Ray Fernandes Perintahkan Kades Naiola Timur Hentikan Layanan Untuk Masyarakat Yang Berdemo
Terpisah, Bupati Raymundus Fernandes saat dikonfirmasi media ini via telepon membantah dirinya yang memerintahkan kepala desa Jorge Ulan, untuk menahan jatah beras warga.
Ketua DPC PDIP kabupaten TTU tersebut mengungkapkan, dalam setiap arahannya kepada para kepala desa saat pelantikan para kades beberapa waktu lalu, ia selalu menegaskan agar para kepala desa memperhatikan warganya yang malas agar tidak perlu diberi bantuan.
Lebih lanjut bupati TTU 2 periode tersebut menegaskan, dirinya saat ini tidak mau melayani isu-isu yang tidak benar lantaran dirinya ingin fokus mengurangi angka kemiskinan.
“Kalian jangan kembangkan isu-isu yang tidak benar ya, saya saat ini tidak mau melayani kalau terkait isu-isu yang tidak benar karena saya mau fokus kerja untuk kurangi angka kemiskinan,”tegas Ray mengakhiri pembicaraannya.
Sebelumnya, kepada media ini saat dijumpai usai konpres yang digelar 11 KK tersebut Ulan mengaku, dirinya diperintahkan Bupati untuk menahan bantuan terhadap 11 KK tersebut, sampai ke-11 KK tersebut melakukan permohonan maaf terhadap Bupati, atas aksi demonstrasi yang pernah mereka lakukan sebelumnya. (Eman/BJ/VoN)