Ruteng, Vox NTT- Puluhan tokoh awam yang tergabung dari sejumlah paroki kembali menggelar pertemuan membahas masalah Keuskupan Ruteng.
Pertemuan tersebut digelar pada Sabtu, 12 Agustus 2017 di Aula Gereja Kristus Raja Mbaumuku Ruteng.
Dalam pertemuan yang digelar sejak pukul 16.00-20.00 Wita itu, tokoh awam di bawah pimpinan Misel Kulas kembali menyerukan sejumlah tuntutan.
Pertama, Uskup Hubertus Leteng harus mengundurkan diri paling lambat sebelum Natal 2017. Kedua, Uskup Hubertus Leteng tidak boleh melakukan pelayanan sakramental dalam jabatan sebagai uskup dan imam.
Ketiga, Uskup Hubertus Leteng tidak boleh mengambil keputusan strategis, kecuali mengambil keputusan mengundurkan diri. Keempat, Uskup Hubertus Leteng harus mengembalikan uang milik Keuskupan Ruteng yang telah diambilnya secara melawan hukum.
Tuntutan tersebut didasari pada keyakinan bahwa uskup yang ditahbiskan 2010 lalu itu telah terlibat dalam skandal besar yakni korupsi dan relasi tak wajar dengan seorang perempuan yang disebut sebagai anak angkatnya.
Selain menyerukan sejumlah tuntutan, puluhan tokoh awam itu juga membicarakan persiapan mereka menyambut Mgr. Antonius Subianto Bunjamin selaku visitator apostolik. Sebab dalam rencana, uskup visitator tersebut akan tiba di Ruteng pada 15 Agustus 2017 mendatang.
“Kita siap saja manakala kita juga diminta keterangan oleh beliau,” ujar Misel Kulas mengingatkan anggotanya.
Senada dengan Misel Kulas, sekretaris sekaligus juru bicara tokoh awam, Kanisius Teobaldus Deki mengatakan akan mendukung penuh langkah-langkah yang diambil uskup visitator apostolik tersebut.
“Kita harap beliau bekerja obyektif dengan mempertimbangkan data dan fakta yang ada sebagaimana yang telah disampaikan para imam dan tokoh umat,” pintahnya.
“Selain itu, beliau sungguh menjadi duta untuk pembaharuan kehidupan menggereja di Keuskupan Ruteng. Sehingga, kerinduan umat dan para imam untuk memiliki uskup yang bersih harus menjadi tanggung jawab moral Vatikan,” tukasnya. (Ferdiano Sutarto Parman/AA/VoN).