Kefamenanu,Vox NTT-Kondisi keamanan di wilayah perbatasan RI- Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) sejak beberapa tahun terakhir kondusif tanpa ada gejolak.
Itu tepatnya di Kecamatan Bikomi Nilulat Kabupaten TTU yang berbatasan langsung dengan distrik Oekusi (RDTL).
Hal ini ditandai dengan interaksi sosial baik itu dalam setiap acara adat maupun transaksi ekonomi yang cukup intensif.
Apalagi didukung oleh kesamaan kultur budaya antara warga kedua negara itu.
“Banyak orang di luar sana selalu bilang kalau kami yang di perbatasan selalu ribut, ributnya di mana? Setiap acara adat atau pesta orang dari Oekusi selalu hadir bahkan Camat dari Oekusi juga berapa tahun terakhir selalu hadirin undangan perayaan HUT RI di sini kok,” tegas Camat Bikomi Nilulat, Marcel Sara saat diwawancarai VoxNtt.com di ruang kerjanya sesaat sebelum upacara perayaan HUT RI ke-72 Kamis(17/08/2017).
Alumni Fakultas Peternakan Undana tersebut mengisahkan bahwa setahun yang lalu di wilayahnya kedatangan beberapa orang mahasiswa dari negara Swedia.
Para mahasiswa itu datang untuk melakukan penelitian terkait kondisi hidup masyarakat perbatasan RI-RDTL terutama di wilayah yang dipimpin Marcel.
Pasalnya, di Benua Eropa tersebar isu bahwa kondisi keamanan di wilayah perbatasan RI-RDTL dalam keadaan genting.
Usai mendengar maksud dan tujuan kedatangan para mahasiswa Swedia tersebut,lanjut Marcel, dirinya langsung mengajak mereka menghadiri acara adat.
Saat acara adat kala itu turut hadir warga dari Negara Timor Leste.
Hal tersebut guna menunjukkan bahwa kondisi keamanan di perbatasan RI-RDTL sebenarnya dalam keadaan aman.
“Saya ajak mereka(mahasiswa Swedia) untuk ikut hadiri undangan karena biasanya ada orang dari Oekusi juga hadir,saat mereka lihat kenyataan kalau kami disini aman saja akhirnya mereka paham kalau isu yang berkembang di Eropa itu tidak benar,” jelas Marcel.
Terpisah, Komandan Pos Baen dari Satgas Pamtas Yonif 742/SWY Letda Ini Hernan kepada VoxNtt.com usai upacara perayaan HUT RI di kantor Camat Bikomi Nilulat mengungkapkan di kecamatan itu terdapat 5 pos perbatasan.
Kelima pos batas tersebut diantaranya pos Baen (desa Nainaban),Pos Nilulat (desa Nilulat), pos Ninu (desa Inbate) pos Inbate (desa Inbate), serta pos Haumeni’ana (desa Haumeni’Ana).
Ia menegaskan bsesuai pantauannya, kecintaan warga di perbatasan RI-RDTL terhadap merah putih dan NKRI cukup tinggi.
Hal itu dibuktikan tingginya antusiasme warga dalam mengikuti perayaan HUT RI ke-72 yang terpusat di kantor kecamatan Bikomi Nilulat.
“Rekan-rekan wartawan lihat sendiri,ini warga yang hadir dari 6 desa yang jaraknya cukup jauh dari pusat kecamatan,ini salah satu bukti kecintaan warga akan NKRI dan merah putih,” tegas Hernan.(Eman Tabean/AA/VoN)