Bajawa, Vox NTT- Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ngada, Benediktus Tengka menyatakan peran mahasiswa harus dioptimalkan dalam mendorong perubahan bangsa Indonesia.
Menurut dia, mahasiswa sebagai pemuda merupakan penentu masa depan bangsa ini. Karenanya, peran mahasiswa mesti dioptimalkan.
“Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk mari kita rapatkan barisan kita eratkan tangan untuk berhenti berbicara agama suku dan ras,” pinta Benediktus dalam sambutannya pada acara pelantikan anggota baru angkatan II di Sekretariat GMNI Cabang Ngada, Minggu (20/8/2017).
Dia menegaskan sebagai kader GMNI harus berani berjuang dengan gigih dan berani tampil sebagai penantang kebijakan yang tidak pro rakyat. GMNI harus bisa menjadi pahlawan dan pengendali arus zaman.
Jika kita melihat lintasan sejarah dan pristiwa perjalanan bangsa ini, kata dia, tentu tidaklah mudah dan seindah karya lukisan yang dipajang oleh sang kolektor. Keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara dan bangsa terus teruji dengan berbagai persoalan. Sebut saja masalah agama, suku dan ras.
Karena itu, Benediktus berharap kepada semua pemangku kepentingan dan stakeholder yang ada di Ngada agar menjadikan orang muda sebagai kawan dalam memberikan kritikan.
Hendaknya melihat kritikan mahasiswa bukan sebagai lawan. Sebab kawan yang baik adalah dia yang selalu memberi teguran dan kritikan, bukan pujian yang menjatuhkan serta bermental asal bapak senang.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan Emiliana Moi pada kesempatan itu mengatakan GMNI sebagai organisasi mahasiswa dengan ideologi marhaenisme dan bermotokan “pejuang pemikir dan pemikir pejuang”.
Kehadiran organisasi itu kata Emilia, dari oleh dan untuk rakyat tentu telah dan akan terus berjuang dalam rangka menyiapkan lapisan kader untuk mampu mengaktulisasikan segala potensinya. Dia akan membela kaum marhaen dengan berlandaskan nilai moralitas. (Arkadius Togo/AA/VoN)