Atambua, Vox NTT-Kasus kematian yang diduga tidak wajar pada mahasiswi asal Belu, Mariane Ninchi Bea mengundang keprihatinan besar pihak keluarga.
Keluarga Ninchi pun mengambil inisiasi untuk bertemu pihak Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mahasiswi pada Akademi Manajemen Yogyakarta itu jatuh sakit di kosnya pada tanggal 29 Juni 2017.
Ninchi kemudian diantar teman-teman kosnya ke Rumah Sakit Wirosaban Yogyakarta.
Karena tidak tertolong, pada1 Juli 2017 korban dirujuk ke Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Ia selanjutnya dioperasi cecar pada 2 Juli 2017.
Operasi berhasil dan janin yang dikeluarkan sudah meninggal.
Pasca operasi, korban dirawat di Rumah Sakit Sardjito selama sembilan hari dan pada 11 Juli 2017 korban menghembuskan nafas terakhir.
Perwakilan keluarga, Paulus Bau Modok kepada VoxNtt.com, Rabu (23/8/2017) mengatakan, pihaknya ingin mengetahui secara pasti penyebab kematian Ninchi.
“Kami menduga telah terjadi error in persona dalam penanganan pasien di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Karena itu keluarga membawa kasus ini kepada Polda DIY dengan Surat Pengajuan Nomor ; Reg/0510/VIII/2017/DIY/SPKT tertanggal 15 Agustus 2017,” jelas Paulus kepada VoxNtt.com melalui messenger.
Dijelaskan, dalam laporan itu keluarga meminta pihak kepolisian DIY untuk membongkar misteri kehamilan Ninchi hingga dia meningal dunia.
Keluarga tidak mengetahui siapa laki-laki yang telah menghamili korban hingga akhirnya mengalami depresi dan jatuh sakit.
“Kami sangat berharap pihak Polda DiY bisa membongkar kasus kematian tidak wajar anak kami agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi untuk anak-anak NTT,” ujar Paulus. (Marcel/AA/VoN)