Labuan Bajo, Vox NTT-Pendamping desa yang bertugas di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dinilai jarang turun ke desa untuk melaksanakan tugasnya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Galang Kecamatan Welak, Ari Samsung saat sosialisasi dana desa oleh TP4D di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Mabar, Kamis (24/8/2017).
Ari Samsung mengatakan di Desa Galang hingga saat ini tugas dan fungsi pendamping desa belum maksimal.
Mereka jarang turun ke desa dan tidak pernah melakukan kegiatannya sebagai pendamping desa.
“Tugas pendamping untuk melakukan musyawarah sama sekali tidak dilakukan. Padahal pendamping mempunyai tugas itu,” ujar Ari.
Dia mengaku semua tugas pendamping selama ini terpaksa diambil alih oleh Kades sendiri dan staf desa. Tugas itu seperti melakukan musyawarah pada tingkat dusun dan RT.
“Pendamping jarang turun di Desa Galang. Bahkan kita tidak pernah tahu apa tugas pendamping sebenarnya,” katanya.
Koordinator Pendamping Desa di Kabupaten Mabar, Indra Jaya Uruhue mengaku jumlah pendamping sangat terbatas . Hal itu yang menyebabkan para pendamping desa jarang turun ke desa.
Selain itu, letak topografi Mabar yang sangat luas membuat para pendamping susah menjangkau seluruh desa.
“Satu orang pendamping menangani 4 desa. Apalagi singal tidak ada di desa sehingga sangat susah memantau pendamping desa di lapangan, ” jelas Indra.
Dia mengaku dalam beberapa bulan ke depan dirinya akan mengevaluasi seluruh pendamping desa di Mabar.
Evaluasi kinerja bagi pendamping direncanakan akan dilakukan sekali dalam tiga bulan.
“Ini masukan bagi pendamping. Apalagi para pendamping baru bekerja satu tahun. Harapannya, tahun berikut para pendamping benar-benar menjalankan tugasnya, ” tutup Indra. (Gerasimos Satria/AA/VoN)