Bajawa, Vox NTT-Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kota Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada melaksanakan kegiatan minilok lintas sektor dan perayaan ekaristi syukuran, Selasa (22/8/2017).
Kegiatan minilok dan misa syukur tersebut dilakukan karena Puskesmas Kota Bajawa meraih akreditasi utama.
Camat Bajawa, Yohanes Andereas Bake dalam sambutannya mengatakan, kegiatan minilok lintas sektor merupakan ruang strategis bagi puskesmas dan para pihak yang diundang dalam rangka mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu semester (Januari sampai Juli) 2017.
Selain itu, untuk menemukan permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh puskesmas dan mencari jalan keluar yang tepat terhadap permasalahan tersebut.
Hal ini dilakukan guna menciptakan pelayanan di puskesmas yang berkualitas dan memenuhi harapan masyarakat sebagai pasien.
Selanjutnya, Camat Bajawa yang akrab disapa Aris ini mengatakan, dengan kegiatan lintas sektor akan mencipatkan sebuah sistem kerja yang efektif antar puskesmas dan lintas sektor.
“Lintas sektor akan memainkan peran koordinasi yang berhubungan dengan teknis fungsional, dan puskesmas akan melakukan koordinasi kerja teknis operasional,” ujar Aris.
Kepala UPTD Puskesmas Kota Bajawa, Vinsensius Toda dalam pemaparan materinya memyampaikan, peran lintas sektor sangat penting dalam mendukung kualitas pelayan di puskesmas.
Dalam minilok lintas sektor puskesmas sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstrukif terhadap pelayanan di puskesmas dan jaringannya.
Selanjutnya dengan kegiatan minilok bisa menemukan formula-formula baru yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh puskesmas selama bulan Januari sampai Juli 2017.
Vinsen melanjutkan, adapun tantangan yang dihadapi oleh puskesmas seperti, desa siaga yang sudah terbentuk kurang aktif, belum semua desa dan kelurahan yang ada menjadi desa/kelurahan siaga
Lalu, ada bayi balita yang tidak menghadiri kegiatan posyandu, ada bayi balita yang ditimbang beratnya tetap stagnan, ada tiga kasus demam berdarah, ada tiga kasus gigitan anjing rabies, dan masih ada masyarakat yang tidak minum obat filariasis.
Menanggapi permasalahan tersebut, Mentor Puskesmas Reformasi Yohanes Donbosko Ponong yang bertindak sebagai fasilitator pada saat itu membagi peserta yang hadir dalam kelompok.
Kelompok-kelompok itu mendiskusikan persoalan yang dihadapi oleh UPTD Puskesmas Kota Bajawa.
Kelompok terdiri dari kelompok para kader posyandu dan pamong kesehatan desa, BPP dan pengurus Desa Siaga, serta kelompok para kepala desa dan lurah.
Kelompok membahas sesuai dengan persoalan dan otoritas peran yang akan dilakukan.
Yang didiskusikan adalah akar, permasalahan solusi, watu pelaksanaan, dan penanggung jawab.
Cara kerja format ini akan lebih mudah lintas sektor dalam mempertanggung jawabkan peran yang diberikan.
Mentor puskesmas reformasi Bosko demikian sapaan akrabnya, pada saat itu juga menyampaikan isu-isu strategis di bidang kesehatan.
Itu antara lain, program gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) gerakan moral KI Murni, dan keberpihakan dan desa di bidang kesehatan.
Program germas yaitu melakukan aktivitas fisik setiap hari, stop merokok dalam ruangan, stop mengonsumsi alkohol, makan makanan beraneka ragam sayur dan buah buahan, dan membersihkan lingkungan.
Selanjutnya, menggunakan jamban sehat, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin (tensi darah, ukur tinggi badan, timbang berat badan, ukur lingkaran perut, tes kolestrol, asam urat, dan gula darah).
Gerakan moral K1 murni yaitu setiap orang diminta untuk melaporkan kehamilan di bawah usia kehamilan tiga bulan.
“Sedangkan untuk perencanaan penggunaan dana desa tahun 2018 bisa untuk pos bindu dan PHBS terintegrasi. Pos bindu agar bisa pemeriksaan kesehatan secara massal, dan PHBS terintegrasi untuk penyuluhan kesehatan, keluarga sadar gizi, dan rumah sehat,” kata Bosko.
BPP Kota Sumbang 23 Juta Rupiah
Ketua Badan Penyantun Puskesmas (BPP) Kota, Yohanes Mari yang juga adalah ketua komisi III DPRD Ngada yang membidang pendidikan dan kesehatan pada saat itu memberikan sumbangan sebesar Rp 23 juta dalam rangka pelunasan tanah Puskesmas Kota Kecamatan Bajawa.
Pada kesempatan itu, Yohanes menegaskan komitemnnya untuk selalu berjuang demi kepentingan masyarakat banyak.
“Untuk ke depannya, kami di BPP juga akan terus berjuang semampu kami dalam rangka mendukung kualitas pelayanan di puskesmas kota. Bagi saya kepercayaan yang diberikan kepada saya baik sebagai BPP dan anggota DPRD adalah tanggung jawab berjuang dan melakukan yang terbaik untuk masyarakat banyak,” tutur Yohanes.
Pastor paroki MBC, RD.Yohanes Don Bosco Jata dalam khotbahnya ketika memimpin perayaan ekaristi mengatakan, sebagai insan pelayan kesehatan harus bisa menghadirkan Tuhan dalam pelayanan.
Jadikan Puskesmas Kota Bajawa sebagai sebagai salah satu lembaga pelayanan publik yang memiliki roh. Roh yang dimaksudkan adalah Roh Tuhan.
Pihak puskesmas harus berani menunjukkan diri sebagai pengikut Kristus yang setia yaitu selalui melayani umatNya dengan semangat kasih dan tanpa batas.
Apapun hasil yang diperoleh harus disadari bahwa itu semua adalah rahmat anugerah dari Tuhan sang penyelenggara kehidupan.
“Jadikanlah puskesmas ini sebagai fasilitas kesehatan yang ber-Roh. Dalam setiap pelayanan kepada sesama kita harus menghadirkan Tuhan. Misalnya cukup dengan mendaraskan doa “Ya Tuhan Kasihanilah Aku orang berdosa ini” Tuhan pasti mendengarkannya,” pinta Pastor Don. (Arkadius Togo/AA/VoN)