Maumere, VoxNtt.Com- SMA Negeri 1 Waigete, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka masih membutuhkan tambahan tenaga pengajar dan sarana pendidikan.
Hal ini disampaikan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Waigete, Wenslaus Mando kepada VoxNtt.com, Kamis (24/8/2017) di SMA Negeri 1 Waigete. Menurutnya, guru di sekolah yang berdiri sejak 2012 tersebut masih kurang terutama guru PNS.
“Kami butuhan tambahan 3 guru. Dari 31 guru dan pegawai hanya 6 orang PNS,” terang Wenslaus.
Selama ini para guru honor komite dibiayai dengan uang komite dengan besaran upah antara Rp 500.00 – Rp 900.000 per bulan.
Pihaknya tidak bisa menaikkan uang sekolah yang saat ini sebesar Rp 1.500.000 per tahun. Saat ini jumlah siswa SMAN Negeri 1 Waigete sebanyak 205 orang yang terbagi ke dalam 9 kelas.
Meskipun demikian sebenarnya teradapat 11 ruangan kelas. Ia mengaku sekolah tersebut membutuhkan ruangan kantor sekolah, laboratorium komputer dan MCK untuk siswa.
“Selama ini kami sudah ajukan proposal untuk minta itu tetapi tidak pernah dipenuhi. Kami hanya dberikan ruangan kelas,” ujarnya.
Ketua Komite Sekolah, Blasisus Bapan mengaku kecewa. Dirinya telah menghibahkan tanah kepada negara untuk dibangun sekolah. Akan tetapi, ia menilai pemerintah sepertinya tidak serius mengurus sekolah tersebut.
“Demi membawa terang untuk anak-anak di sini saya hibahkan lahan untuk 2 sekolah yakni untuk SMA Negeri 1 Maumere dan SMP Satap Waigete. Bahkan saya korbankan 850 pohon jati yang ada dilahan untuk ditebang. Masa bangun MCK saja susah sekali kami harus tunggu bertahun-tahun,” ujarnya kepada media ini, Kamis (24/8/2017) di SMA Negeri 1 Waigete.
Terkait keluhan kebutuhan guru tersebut, Kepala Seksi SMK pada UPT Wilayah XI Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Lambertus Buda mengatakan pihak sekolah perlu mengajukan permohonan kepada UPT.
Selanjutnya UPT akan meninjau berdasarkan analisis kebutuhan guru di Sikka.
“Kami sudah lakukan analisis terkait itu,” ujar Lambertus usai dialog bersama para siswa dan guru pada Kamis (24/8/2017).