Maumere, Vox NTT – Ribuan pelanggan PDAM Sikka diduga menikmati air bersih tanpa bayar alias ‘curi’. Hal ini terjadi lantaran banyak meteran yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Maumere dan Kecamatan Nita pada rusak, dikarenakan sudah lama dan tak terawat.
Bahkan ada pula pelanggan yang tidak lagi dipasangi meteran. Menurut Direktur PDAM Sikka, Frans Laka setiap bulannya PDAM kehilangan 30% air bersih dan tentunya juga pemasukan.
“Kalau di Kota Maumere yakni Kecamatan Alok Timur, Alok Barat, dan Alok itu terdapat 2.829 pelanggan yang meterannya rusak dan tidak ada sementara di Kecamatan Nita terdapat 898 konsumen yang tidak memiliki meteran,” terang Frans kepada VoxNtt.Com di ruangan kerjanya, Kamis (31/8/2017).
Akibatnya, Frans yang belum lama memimpin PDAM Sikka ini mengaku, pihaknya kewalahan untuk memastikan setiap pelanggan bisa mengakses air bersih secukupnya.
Tidak adanya meteran atau meteran yang rusak menyebabkan pelanggan bebas mengakses air tanpa terkontrol. Sehingga banyak pelanggan lainnya sulit mengakses air.
“Rata-rata setiap bulan itu kami kehilangan 20 liter kubik air bersih,” ungkap Frans.
Lebih jauh, Frans menyatakan, tugas mendesak di masa awal kepemimpinannya tersebut adalah memperbaiki pelayanan PDAM. Di sisi lain, dirinya berharap PDAM dapat menyeimbangkan biaya operasional dengan pemasukan.
Sampai tahun 2017 tunggakan pelanggan PDAM mencapai Rp 6,2 miliar lebih.
“PDAM mengemban tugas social, karena itu pelayanan adalah hal utama termasuk memastikan semua rakyat dapat menikmati air bersih. Tetapi kita juga mengharapkan para pelanggan agar tidak ingat diri,” imbuhnya.
Saat ini jumlah pelanggan PDAM adalah sebanyak 14.726. Konsumen rumah tangga hampir mencapai 98%. Akan tetapi, dari jumlah tersebut tersisa 14.008 yang masih aktif. Beberapa pelanggan yang tidak tertib membayar telah dinonaktifkan untuk sementara.(Are De Peskim/VoN)