Borong, Vox NTT-Tokoh muda asal Bondo desa Watu Mori Kecamatan Rana Mese, Edi Dahal menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Manggarai Timur (Matim) tutup mata dan apatis terhadap persoalan penutupan galian C oleh pihak Polres Manggarai.
Edi mengatakan dua pekan terakhir ini, masyarakat pemilik pasir dan penambang galian C dikejutkan dengan penyegelan lahan galian mereka oleh pihak kepolisian Manggarai.
Namun, Pemkab dan DPRD Matim lamban dan tidak cepat menanggapi persoalan yang sudah meresahkan masyarakat tersebut.
“Mengapa pemerintah tutup mata dengan persoalan yang terjadi. Sekarang masyarakat jadi korban. Mereka sudah kehilangan pekerjaan dan sumber kehidupan,” tegas Edi saat ditemui VoxNtt.com di Bondo, Senin (4/9/2017).
Parahnya lagi lanjut dia, DPRD yang dianggap sebagai wakil rakyat dan membutuhkan sikap keberpihakannya tampak tak kunjung merespon mencari solusi atas penutupan galian pasir di Matim.
“Katanya wakil rakyat sebagai penyambung aspirasi masyarakat, tapi kenyataannya juga membuat hal yang sama dengan pemerintah yaitu menutup mata terhadap soal yang ada,” tukas Edi.
Dia pun berharap dan meminta Pemkab dan DPRD Matim untuk segera duduk bersama mencari solusi dari persoalan yang melanda masyarakat penambang pasir.
“Jangan biarkan masyarakat terus menderita. Apalagi ini soal hidup. Soal ini harus cepat ditanggapi,” katanya. (Nansianus Taris/AA/VoN)