Ruteng, Vox NTT-Warga kampung Bondo, Desa Watu Mori,Kecamatan Rana Mese,Kabupaten Manggarai Timur (Matim),Yosep Ode, Stanislaus Numpus dan Zakarias Jarut bertemu Kapolres Manggarai AKBP Marselis Sarimin Karong, Senin (4/9/2017).
Ketiganya bertemu Kapolres Marselis untuk mencari solusi terkait polemik pasir Bondo yang dipasang garis polisi oleh Polres Manggarai pada Senin,21 Agustus 2017 lalu.
Yosep Ode kepada VoxNtt.com mengatakan dirinya bertemu Kapolres untuk mencari solusi terkait penutupan pasir miliknya di Bondo, Desa Watu Mori,Kecamatan Rana Mese.
“Kita sudah bertemu Kapolres tadi, kami tawarkan agar pengelolaan pasir Bondo oleh Koperasi dan Kapolres menyepakati itu,” ujar Ode.
Baca: Ini Alasan Polres Manggarai Pasang Garis Polisi di Pasir Bondo
Dalam waktu dekat, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah Koperasi untuk pengelolaan pasir Bondo. Bekerja sama dengan Koperasi maka harga pasir diatur oleh Koperasi itu sendiri.
“Nanti kalau Koperasi yang urus maka harga pasir bisa mencapai Rp 450 Ribu/Ret,” katanya.
Selama ini kata Ode harga pasir di Bondo terbilang murah.Setiap retnya hanya dibayar Rp 100 Ribu hingga Rp 150 Ribu. Harga tersebut tentunya merugikan pemilik pasir.
“Itu yang kami diskusikan dengan Kapolres tadi terkait bagaimana pengelolahan pasir itu masuk dalam penambangan rakyat dan Koperasi yang mengatur semuanya,”jelasnya.
Pemilik Pasir lainnya, Zakarias Jarut mengatakan terkait kerja sama dengan koperasi,pemilik pasir di Borong nantinya bisa mencari sendiri koperasi. Yang terpenting koperasi itu berbadan hukum. (Gerasimos Satria/AA/VoN)