Labuan Bajo,Vox NTT-Hasil komuditas pertanian di wilayah kecamatan Ndoso,Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tahun 2017 menurun dratis hingga 80 persen.
Hal itu disampaikan oleh Camat Ndoso, Fransiskus Tote, Jumat (8/9/2017).
Dia mengatakan pada tahun sebelumnya setiap petani di wilayah Ndoso rata-rata mampu memetik hasil Kopi dan Cengkeh 300 Kg sampai 500 Kg. Pada tahun 2017, petani hanya mampu memanen 50 Kg hingga 100 Kg per orang.
“Ada sebagian petani yang tidak panen sama sekali,” kata Tote.
Desa penghasil kopi seperti Desa Golo Poleng,Desa Golo Keli,Desa Lumut dan Desa Wae Buka para petani hanya mampu memanen 50 Kg saja.
Desa penghasil cengkeh seperti Desa Momol,Desa Ndoso,Desa Waning,Desa Tentang dan Desa Golo Rua pada tahun ini sama sekali tidak panen Cengkeh.
“Saya arahkan para kepala desa agar membuat permohonan bantuan gagal panen kepada sejumlah instansi Pemkab Mabar,” tutur Tote.
Selain gagalnya petani memanen Kopi dan Cengkeh,sejumlah petani yang mengelolah sawah tadah hujan di wilayah Kecamatan Ndoso tidak dapat memanen Padi pada tahun ini. Kondisi musim kemerau yang panjang menyebabkan tanaman padi milik petani sawah tadah hujan gagal panen.
Anggota DPRD Mabar asal Kecamatan Ndoso, Petrus Ino Tanla meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar untuk merespon secara cepat terkait persoalan gagal panen komuditi pertanian di Kecamatan Ndoso.
“Pemkab Mabar tidak boleh menunggu laporan dari Petani,Pemkab harus turun langsung memantau gagal panen ini,” tuturnya. (Gerasimos Satria/AA/VoN)