Jakarta- Mantan Pemimpin Redaksi Harian Media Indonesia, Lorens Tato, meninggal dunia. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Siloam Jakarta, pukul 10.00 wib, hari ini, pada usia 62 tahun.
Laurens yang hingga akhir pengabdiannya menjabat sebagai anggota Dewan Redaksi Media Group memang sejak sebulan ini dirawat karena sejumlah komplikasi penyakit. Kakak Laurens demikian teman-teman di media group Indonesia menyapanya, meninggalkan seorang istri Liswati, serta dua orang anak yakni Tutik Handayani dan Stefani Novita Gani.
Di masa aktifnya di Media Indonesia, pria asal Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur ini merupakan salah sosok penting di balik editorial Media Indonesia. Ide-ide bernas dan tulisannya yang tajam menjadi panutan bagi junior-juniornya di dapur redaksi.
Kakak Laurens dikenal sebagai sosok cerdas dan hangat. “Banyak kenangan indah dengan sahabat yang satu ini. Sahabat yang cerdas, nakal, dan hangat. Selamat beristirahat dalam kedamaian Kakak Laurens. Dalam perasaan kehilangan yang teramat sangat, saya mendoakan semoga Tuhan yang welas asih memuliakanmu,” ungkap Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Abdul Kohar, seperti dilansir Media Indonesa, Senin (18/9/2017).
Ia juga dikenang karena banyak humor-humornya. Salah satunya tentang kisah hidupnya merantau di Jakarta dari NTT. “Kemiskinan hidup membuat ia memutuskan meninggalkan kampung halaman. Kata Kakak Laurens membuka cerita dengan mimik serius,” Abudl Kohar mengisahkan.
Saat itu, menurutnya, Kakak Lorens berpesan kepada istrinya sebelum berangkat, untuk tidak kaget jika nanti isterinya bersurat ia menjawabnya dengan judul lagu sebagai kode.
Enam bulan berselang, datanglah surat dari isteri tercinta menanyakan kabar. Sang suami, yg belum mendapatkan pekerjaan di Jakarta membalas dengan judul lagu karya Pance Pondaag, “Aku masih seperti yang dulu”.
Tepat setahun merantau, datanglah surat kedua dari isterinya bertanya bagaimana kabar sang suami. Dijawab dengan judul lagu masih dari karya Pance, “Ku Coba Bertahan”.
Lama tak bersurat, baru dua tahun berikutnya sang isteri melayangkan surat ketiga dan dijawab sang suami dengan lagu, kali ini karya Ebiet G ADE, “Aku Ingin Pulang”.
“Kami yang mendengar pun terpingkal pingkal mendengar cerita itu, sekaligus terbahak mengingat bagaimana Kakak Laurens menjaga cerita sampai menjelang akhir tetap misterius dan meledak di ujung cerita,” tutupnya. (Media Indonesia/VoN)