Atambua, Vox NTT- Ratusan warga mantan pejuang integrasi Timor-Timur (Timtim) yang berdomisili di Kabupaten Belu siap menduduki Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motaain.
Rencana tersebut disampaikan koordinator aksi Mariano Parada kepada VoxNtt.com pada Senin, (25/9/2017) di sela-sela persiapan untuk melakukan aksi damai.
Namun aksi Senin kemarin dibatalkan karena masih menunggu perintah dari Erico Guteres selaku koordinator aksi di Kupang.
Mariano menjelaskan bahwa aksi yang akan dilakukan untuk mendukung
aksi serupa yang dilakukan di Kantor Gubernur NTT dipimpin langsung mantan Panglima PPI Eurico Guterres.
Disampaikan, bahwa apabila pemerintah tidak merespon aksi itu, maka akan dilakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar dengan melibatkan semua mantan milisi/pasukan pejuang integrasi 1999 silam.
“Kami harapkan, apa yg telah disampaikan melalui aksi di Kupang, bisa segera di respon oleh pemerintah. Karena klo tdak mendapat respon positif dari pemerintah dalam waktu dekat, maka kami akan melakukan aksi damai dengan jumlah massa lebih banyak di Motaain-Perbatasan RI-Timor Leste,” tegas Mariano.
Disampaikan bahwa seluruh mantan anggota milisi sudah siap untuk melakukan aksi, namun masih menunggu perintah lebih lanjut dari Erico Guterez selaku mantan panglima PPI.
Untuk diketahui, aksi damai yang hendak dilakukan mantan pasukan pejuang integrasi, sebagai akibat dari minimnya perhatian pemerintah kepada kesejahteraan hidup mantan pejuang intefrasi. (Marcel/AA/VoN)