Nagekeo, Vox NTT-Pembangunan sarana air bersih yang menggunakan APBD Nagekeo Tahun 2015 senilai Rp 1.189.730.000 di Ndora, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT hanya jadi pajangan di Dusun C, Desa Ulupulu 1.
Pengerjaan air bersih yang dimulai dari Gezu, Kotakeo menuju Desa Ulupulu dan Desa Ulupulu 1 oleh CV Kharisma Bakti akhirnya tidak difungsikan alias mangkrak. Hingga kini masyarakat dua desa tidak menikmati air bersih.
Berdasarkan pantauan media ini pada, Rabu (27/9/2017) sore, reservoir atau bak penampung air bercat biru pada proyek tersebut nampak kering tidak terisi.
Kerusakan lain seperti bak pada saluran penampung yang sudah terlihat retak. Socket persambungan dari pipa plastik jenis High Density Poly Ethylene (HDPE) juga sudah mulai karat.
Begitu pula pipa HDPE tergulung berantakan di sekitar bak penampung tersebut.
Kondisi ini membuat bak air pada proyek yang menelan miliran rupiah tersebut sudah tidak difungsikan lagi. Akibatnya, masyarakat dua desa tersebut kesulitan air bersih berkepanjangan pada musim kemarau.
Sebelumnya, Kepala Desa Ulupulu 1, Emilianus Meze mendesak agar proyek pengadaan air bersih tersebut dapat dilakukan normalisasi kembali. Hal ini bermaksud agar masyarakat dapat menikmati air selayaknya.
Ia mengatakan, masyarakat saat ini hanya bersandar pada mata air lokal dengan debit air yang sangat kecil. Keadaan ini membuat masyarakat dua desa harus mengantri hingga larut malam.
“Ada tujuh mata air yang menjadi sandaran masyarakat dengan debit yang sangat kecil. Saat ini masih konservasi mata air Dinga,”kata Emilianus saat ditemui di Kantor Desa Ulupulu 1 tidak lama ini.
Ia menegaskan, Pemerintah Desa dan masyarakat Ndora sudah bekerja sama dengan masyarakat adat Gezu secara budaya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mendistribusikan air bersih di wilayah Ndora.
“Ya, tinggal teknis saja. Kita menunggu bagaimana proses selanjutnya. Kita harap supaya air itu bisa dimanfaatkan masyarakat Ndora,”ujar Kades Emilianus. (Ian Bala/AA/VoN)