Ruteng, Vox NTT- Proyek pembangunan gorong-gorong irigasi Wae Kuli di Desa To’e Kecamatan Reok Barat Kabupaten Manggarai disoal warga setempat.
Proyek itu disoal lantaran tak dilengkapi papan informasi. Padahal, papan informasi itu sangat penting bagi masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan proyek tersebut.
“Karena (papan informasi) itu tidak ada, jadinya kami bingung ini proyek punya siapa dan sampai kapan dia kerja. Soalnya kan proyek ini sudah lama, kalau saya tidak salah sejak tahun 2012,” ujar Nadus, Warga To’e kepada VoxNtt.com Kamis (21/9/2017).
Selain itu, dia juga persoalkan kualitas campuran gorong-gorong. Menurutnya, gorong-gorong tersebut dibuat dengan campuran asal-asalan sehingga gampang rusak.
“Belum sempat digunakan saja sudah retak-retak, apalagi kalau sudah ditimbun dengan tanah pasti hancur. Belum lagi kalau nanti airnya jalan, itu lebih parah lagi karena memang tekanan air Wae Kuli itu sangat deras,” katanya
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, gorong-gorong tersebut bertujuan untuk mengalirkan air dari Sungai Wae Kuli di Desa To’e ke lokasi persawahan milik Warga Desa Rura yang letaknya tak jauh dari Desa To’e.
Proyek tersebut milik Kementerian PUPR dan dikerjakan melalui kontrak tahun jamak (multyears). Nilai kontraknya diprediksi mencapai belasan milyaran rupiah.
Proyek tersebut dikerjakan sejak 2012 lalu tapi sampai sekarang belum selesai. Belum tahu apa sebabnya sehingga selama 5 tahun proyek itu belum juga kelar. Anehnya lagi, dalam kurun waktu 5 tahun itu juga, terjadi gonta-ganti kontraktor.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, kontraktor proyek itu belum berhasil dikonfirmasi. (Ferdiano Sutarto Parman/AA/VoN).