Kefamenanu,Vox NTT- Mahasiswi Universitas Timor, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan Bahasa Inggris, Eugania Oda Deogratis Bana didaulat menjadi bupati TTU sehari, Kamis(05/10/2017).
Kegiatan sehari jadi bupati ini terselenggara berkat kerjasama Plan Internasional dan Pemda setempat, dalam rangka menyambut hari anak perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 11 oktober.
Oda saat diwawancarai awak media di ruang kerja bupati menjelaskan, dirinya secara pribadi menyoroti tingginya pernikahan anak usia dini yang saat ini marak terjadi.
Faktor penyebab tingginya pernikahan usia dini, lanjut bupati TTU sehari tersebut, antara lain disebabkan tingginya angka anak putus sekolah dan juga kurangnya pemahaman serta masalah ekonomi yang melilit masyarakat kita.
“Saya sebagai bupati hari ini akan menggelar rapat dengan pimpinan dinas terkait agar dibuatkan program kerja yang ramah anak dan peduli terhadap anak,” jelas Oda.
Menurutnya, kurangnya pemahaman masyarakat di desa serta tingginya angka putus sekolah menjadi salah satu sebab tingginya angka pernikahan usia dini di Kabupaten TTU.
Plan Internasional Indonesia dalam prees release yang dikirim ke media ini menjelaskan, anak perempuan yang akan mengisi jabatan Bupati TTU Sehari, Eugenia O. D. Bana merupakan anak yang terseleksi, berdasarkan kecakapan serta kriteria yang dibuat Plan International, bersama dengan beberapa organisasi kaum muda mitra kerja, seperti Youth Coalition for Girls (YCG) dan Youth Advisory Panel (YAP) yang merupakan Dewan Penasihat Muda Plan International Indonesia.
Setiap tanggal 11 Oktober, komunitas global merayakan Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of the Girl) yang merupakan agenda tetap PBB.
“Agenda tersebut menjadi momentum berharga, guna menunjukkan komitmen semua pihak dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan anak perempuan,” kata Isni Ahmad, Communications Manager Plan International Indonesia, di Kupang saat pelaksanaan even ‘Sehari Menjadi Gubernur pada tanggal 03 seprember 2017 lalu.
Isni menjelaskan, sebagai organisasi hak anak & kemanusiaan, Plan International Indonesia mengimplementasikan sejumlah program yang relevan, yang mencakup perluasan akses anak perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, serta pencegahan pernikahan usia anak.
Lebih jauh Isni mengungkapkan, event ini juga menunjukkan komitmen pemerintah, khususnya Pemda TTU, dalam mendukung anak perempuan untuk MAJU (Mau belajar, Jadi pemimpin, Ambil keputusan, Untuk berhasil).(Eman/VoN)