Ende, Vox NTT-Sekelompok orang tak dikenal menyusuri masa aksi gabungan ormas dalam demonstrasi kasus dugaan gratifikasi oleh 8 oknum anggota DPRD Ende, Jumat (6/10/2017).
Puluhan para penyusup hanya menggunakan sepeda motor lalu mengikuti para demonstran hingga ke Mapolres Ende.
Pantauan media ini pada pukul 10.10 Wita, sekelompok orang yang dominan laki-laki sudah datang lebih awal ke jalan Eltari persis depan Kantor Dewan.
Saat yang sama, ormas gabungan yakni LMND Ende, Gertak Flores-Lembata, SRMI Ende, Serikat Tani Nasional dan API Kartini sedang menyampaikan pendapat di depan Kampus STPM Ursula, Jalan Wirajaya.
Para demonstran membawa sejumlah poster dan spanduk bertulis tentang tegakkan hukum. Sedangkan sekelompok orang hanya berbadan kosong.
Tepat pukul 10.31 Wita, para demonstran melakukan orasi di sepanjang jalan Eltari persis depan gedung dewan. Sekelompok penyusup tidak terlihat disana.
Para demonstran yang dipimpin Kanis Soge kemudian melakukan orasi di depan kantor dewan.
Kanis mengatakan, rakyat tidak boleh diadu domba oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Saya ingatkan jangan mengadu domba rakyat. Saya ulangi, jangan adu domba rakyat dengan uang dan kekuasaannya,” kata Kanis dalam orasinya.
Tak lama kemudian, sekelompok penyusup muncul dari arah jalan Wirajaya menggunakan kendaraan roda dua.
Mereka akhirnya parkir di halaman Balai POM persis di bagian belakang para demonstran. Sebagian lain melaju dan memarkir di depan mobil komando demonstran.
Pihak Kepolisian yang mengawal demonstran terus mengatur lalu lintas yang sempat macet.
Pemimpin penyusup yang mengenakan topi terus mengatur pasukannya masuk ke kawasan gedung dewan. Saat itu, para demonstran terus melakukan orasi menuju depan kantor kejaksaan yang berhadapan kantor Bupati Ende.
Tidak lama kemudian, sekelompok orang tak dikenal mengikuti para demonstran. Mereka menyusuri hingga ke Mapolres Ende.
Baca: Gabungan Ormas Gelar Demonstrasi Kasus Dugaan Gratifikasi oleh DPRD Ende
Di Mapolres, para demonstran masuk melalui jalur sebelah kiri persis depan Sat Lantas Polres Ende. Sedangkan para penyusup melalui pintu masuk sebelah kanan dan berkumpul di depan mesin ATM BRI.
Saat demonstran melakukan orasi tentang tegakkan hukum terhadap kasus dugaan gratifikasi DPRD Ende, para penyusup serentak teriak mendukung DPRD Ende.
“Hidup DPR, hidup DPR,” teriak sekelompok orang tak dikenal.
Reaksi penyusup tersebut membuat Polisi merespon. Pihak Kepolisian kemudian menjelaskan aturan aksi dan meminta para penyusup untuk pulang.
Pukul 11.39 Wita, sebelum Sholat Jumat, para penyusup akhirnya bubar.
Waka Polres Ende, Johanis Kobis mengaku tidak mengetahui kehadiran penyusup tersebut.
“Saya tidak tahu mereka. Ya, mungkin mereka penonton,” katanya.
Sedangkan salah seorang demonstran mengaku tidak mengenal sekelompok orang yang sebagian berbadan kekar.
“Ya, mereka ikut terus kita tadi. Mereka bukan massa aksi kita. Kami aksi sesuai aturan, ada izinan,” katanya. (Ian Bala/AA/VoN)