Kupang, Vox NTT-Aktivis perempuan dan gender NTT, Balkis Soraya Tanof mengecam kekerasan verbal yang menimpa seorang Tenaga Harian Lepas (THL) di dinas Komunikasi dan Informatika Manggarai Timur (Matim).
Pemberitaan VoxNtt.com sebelumnya, Kadis Kominfo Matim, Hironimus Nawang mengeluarkan umpatan ‘anjing’ kepada Asty Dohu (AD) di sela-sela kegiatan Pemilihan Bintang Radio sesi II yang diselenggarakan di Lapangan Muara Jembatan Wae Bobo, Kota Borong sekitar dua pekan lalu.
Menurut Balkis, lewat peristiwa ini telah terjadi ketidakadilan gender dalam bentuk kekerasan verbal (umpatan) terhadap perempuan dalam ruang publik.
Dia menjelaskan kejadian ini menegaskan posisi perempuan yang subordinat dalam relasi kuasa antara yang berkuasa (kadis) dengan bawahannya.
“Pemimpin yang seharusnya sebagai role model (teladan) sudah tergerus dengan perilaku arogansi yang telah melanggar nilai dan norma kesopanan yang bisa saja berimplikasi hukum” kata pengasuh mata kuliah gender di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Undana ini.
Agar kejadian tidak berulang dan menjadi dalam budaya birokrasi Matim, Balkis menyarankan agar ada sanksi administratif kepada sang Kadis agar menimbulkan efek jera sekaligus pembelajaran bagi kadis lain di daerah itu.
“Kejadian ini telah melanggar disiplin dan etika PNS dan karenanya harus ada sanksi yang tegas dari bupati sebagai atasan langsung kepala dinas” pungkas Balkis.
Tanggapan Kadis Nawang
Sementara itu, Kadis Nawang saat dikonfirmasi melalui teleponnya Kamis sore mengarahkan VoxNtt.com agar menanyakan langsung seputar kejadian yang disusul pemecatan kepada AD itu .
“Ae co tara persoalkan. Rei kat one hia, bom toe manga suratn (Kenapa dipersoalkan, tanya ke dia saja, kan ada suratnya),” ujar Kadis Nawang dalam bahasa Manggarai.
Dia sendiri membenarkan pernah mengatai AD anjing sebelum mengirim surat pemberhentian tersebut.
BACA: Asty Dohu: Saya Tidak Bentak dan Tantang Kadis Kominfo Matim
“Ia, karena dia tantang saya, Asa neng ite eme ditantang bawahan toe rugi ite ko?(bagaimana kalau anda ditantang bawahan, apakah kamu tidak marah) Ini soal etika saja,” ujarnya.
Sekitar 10 menit kemudian, Kadis Nawang kembali menelepon untuk menjelaskan lebih lanjut seputar kata makian anjing kepada AD tersebut.
Dia menjelaskan, kata anjing tersebut dilontarkan lantaran AD membentak dirinya. “Masa seorang bawahan bentak pimpinan,” tukas dia.
“Dalam konteks saya tanya, enu (nona), saya tidak suka dengan pak punya cara. Itu kan bentak saya, asa ite eme nenggitu e (bagaimana kalau itu terjadi dengan anda), saya sebagai seorang manusia, manusiawi sekali dengan saya punya sikap,” tandas Kadis Nawang.
Menurut dia, tindakan AD saat merespon dirinya pada acara itu tidak layak dilakukan oleh bawahan terhadap atasannya. “Coba nanti ite (kamu) memahami soal, itu konteksnya itu kata anjing itu,” katanya.(VoN).
Baca di sini sebelumnya: Miris, THL ini Dikatai Anjing Sebelum Dipecat Kadis Kominfo Matim