Soe, Vox NTT- Rencana Pemerintah dan DPRD Provinsi NTT untuk membangun Bandar Udara (Bandara) di Boking, Kecamatan Boking, Kabupaten TTS mulai nampak titik terangnya.
Sebagai tahap awal pembangunan Bandara yang terletak di antara 3 negara yaitu Indonesia, Australia dan Timor Leste tersebut didahului dengan sosialisasi dan survei indetifikasi yang melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Komisi IV DPRD NTT, para tokoh masyarakat di Kecamatan Boking yang akan berlangsung pada Rabu (25/10/2017) di Boking.
Hal tersebut disampaikan angota DPRD Provinsi NTT Jefri Un Banunaek kepada media ini Selasa (24/10/2017).
Menurut Jefri, pembangunan Bandara di Boking bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan juga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut terutama calon Daerah Otonomi Baru (DOB) Amanatun dan Kabupaten Malaka.
Sebagai tahap awal, lanjut anggota DPRD NTT asal TTS ini, perlu dilakukan sosialisasi dan survei indentifikasi mengenai lokasi calon Bandar Udara Boking yang terletak di bagian Selatan Pulau Timor Kabupaten TTS.
Sosialisasi tersebut kata Jefri bertujuan untuk mendapat respon dari masyarakat setempat mengenai tujuan pembangunan bandara tersebut. Di sisi lain yang tidak kalah pentingnya secara teknis survei indetifikasi lokasi adalah tinjauan lokasi yang harus memenuhi syarat dalam indetifikasi awal ini.
Menurut Jefri, pemilihan Boking sebagai lokasi pembangunan Bandara karena lokasinya sangat strategis apabila terjalin kerja sama antar negara yakni Inndonesia, Australia dan Timor Leste.
Sementara calon lokasi yang dinilai sangat pantas untuk pembangunan bandar udara yaitu Desa Meusin, Baus di Kec Boking, dan Desa Skinu di Kecamatan Toianas.
Jefri berharap agar ada respon positif dari masyarakat terutama masyarakat di wilayah Boking dan Pemerintah Kabupaten TTS sehingga pembangunan bandar udara di Boking dapat segera dilaksanakan untuk terwujudnya pembangunan yang adil dan merata demi kesejahteraan rakyat.
Penulis: Paul Resi
Editor: Boni Jehadin