Atambua, Vox NTT- Untuk mempertegas posisi dan peran pemuda dalam proses pembangunan dan menyadarkan pemuda perbatasan akan pentingnya partisipasi aktif dalam upaya pembangunan bangsa dalam semangat persatuan, keutuhan dan kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan RI-RDTL, Lembaga Peduli Masyarakat Timor Indonesia (LPMTI) Cabang Belu akan menggelar dialog bertajuk Membangun Perbatasan dalam Semangat Sumpah Pemuda.
Dialog kebangsaan ini akan digelar Rabu, (25/10/2017) di Aula Hotel Nusantara II Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL.
Ketua LPMTI Cabang Belu, Mariano Parada kepada VoxNtt.com Atambua,Senin (23/10/2017) menyampaikan, narasumber yang akan hadir, masing-masing dari unsur Pemerintah Daerah (Pemda) Belu, unsur TNI, unsur tokoh agama dan unsur tokoh pemuda.
“Kegiatannya dilaksanakan sehari dan target peserta yang akan hadir 100 orang,” jelas Parada.
Lebih lanjut, Parada mengemukakan pemuda adalah generasi penerus bangsa. Keabsahan slogan ini tidak terbantahkan karena mau tidak mau, sanggup atau tidak sanggup, pemudalah yang akan menggantikan kedudukan generasi-generasi sebelumnya dalam membangun bangsa.
“Dalam sejarah bangsa ini, Pemuda selalu menjadi penggerak kebangkitan bangsa. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah contoh nyata. Selain itu, peristiwa lain yang menunjukkan betapa pentingnya peran pemuda,” tuturnya.
Selain itu, pemuda sudah sepantasnyalah menjadi agent of change, pembawa perubahan, yang membawa bangsa ini menjadi lebih baik, lebih bersatu, lebih makmur, lebih demokratis, dan lebih madani. Inilah kira-kira peran pemuda yang seharusnya dapat diwujudkan bersama.
Menurutnya, saat ini kondisi bangsa telah berubah, 89 tahun pasca Sumpah Pemuda, kondisi pemuda Indonesia pun berbeda. Untuk itu, di momentum 89 tahun Sumpah Pemuda ini, saatnya pemuda Indonesia kembali memaknai Sumpah Pemuda, berefleksi dan membayangkan bagaimana dulu para pemuda dari berbagai daerah berkumpul untuk bangsa Indonesia.
“Indonesia kini sudah merdeka, namun semangat Sumpah Pemuda jangan sampai luntur, mungkin hanya tujuannya yang sedikit berbeda, tujuannya kini bagaimana agar bangsa ini bisa jauh lebih baik dan bermartabat,” himbau Parada.
Dia berharap, dengan adanya kegiatan dialog ini, pemuda dapat menyadari segala potensi, kekreatifan, semangat dan keaktifan untuk berkontribusi membangun Indonesia menjadi negara yang maju dan berkembang pesat.
Selain kegiatan dialog kebangsaan, tambah Parada pihaknya juga akan menggelar mimbar bebas Generasi Muda Perbatasan Untuk Indonesia Hebat yang merupakan gabungan dari Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Belu diantaranya CIS Timor Atambua, LPMTI Cabang Belu, PMKRI Cabang Atambua, GMNI Cabang Belu, FKPPI Kabupaten Belu, Pemuda Katolik Kabupaten Belu, Remaja Masjid Hidayatulah dan KOMPAS untuk secara tegas menolak paham radikal di Kabupaten Belu.
“Selain dialog kebangsaan, kita juga menggagas kegiatan mimbar bebas menolak berdirinya Ormas yang bertentangan dengan Pancasila, menolak kelompok dan kegiatan yang bermuatan paham Radikal dan ikut berperan aktif mendukung kebijakan Pemerintahan Jokowi yang tercantum dalam Nawacita untuk Indonesia Hebat yang puncaknya akan kita deklarasikan pada tanggal 28 Oktober 2017 nanti,” pungkasnya.
Penulis:Marcel Manek
Editor: Boni Jehadin