Kupang, Vox NTT- Momentum Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober menjadi titik refleksi bagi perjalanan pemuda dalam mengisi dinamika negara dan bangsa ini.
Sejarah telah membuktikan bahwa setiap periode waktu maupun pergantian rezim kiprah kaum muda selalu melekat dengan gerakan perubahan.
Pemuda mesti memberikan solusi. Sumpah pemuda 28 oktober 1928 justru dikenang karena pemuda mampu memberikan solusi dalam setiap persoalan bangsa.
Demikian disampaikan Wilibaldus Kuntam, salah satu tokoh muda NTT kepada VoxNtt.com, Minggu (29/10/2017).
“Kaum muda akan mampu membawa perubahan jika rasional, kritis dan visioner” ungkap Kuntam yang sekarang menjadi Staf Ahli DPR RI ini.
Kemajuan pembangunan di berbagai daerah menurutnya hanya bisa tercapai jika ada keterlibatan pemuda.
“Untuk pemuda yang tergabung dalam organisasi cipayung saya berharap untuk menjadi oposisi. Oposisi yang dimaksud adalah sikap berbeda dengan rezim demi kebaikan seluruh masyarakat terutama NTT” tegas Kuntam.
Namun dia menegaskan posisi oposisi kaum muda itu harus rasional dan kritis, bukan oposisi emosional. Artinya menjadi oposisi karena atas dasar pertimbangan objektif.
Lebih jauh dia mengungkapkan pemuda sekarang sedang berhadapan dengan persoalan internal kaum muda sendiri.
“Apatisme sosial adalah contohnya. Pemuda mudah mengabaikan permasalahan yang terjadi di sekitarnya. Padahal masyarakat membutuhkan kaum muda sebagai agen perubahan” pungkasnya.
Karena itu, dia berharap agar momentum Sumpah Pemuda tidak hanya dijadikan ajang seremonial belaka, tetapi harus menjadi titik refleksi dan evaluasi agar ke depan pemuda dapat menjadi agen perubahan yang sejati.
Kontributor: Andre
Editor: Andre