Maumere, Vox NTT- Kurang lebih 7 jam anak-anak Manggarai yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa/i Asal Manggarai di Maumere (IMAMM) dan Ikatan Mahasiswa Pelajar Manggarai Ende (IMAPELMA) bertarung di Lapangan Kota Baru, Maumere pada Sabtu (28/10/2017).
Pantauan VoxNtt.com mereka bertarung satu sejak Pukul 10:00 sampai kurang lebih pukul 17:00 Wita sore hari.
Mereka tidak sedang terlibat tawuran ala anak sekolahan atau perang tanding memperebutkan batas wilayah.
Mereka adu ketangkasan dalam pertunjukkan caci yang mana pasukan IMAM berperan sebagai tuan rumah atau atau jaga batas sementara IMAPELMA berperan sebagai tamu atau meka kandang.
Laiknya caci yang digelar di Manggarai, para peserta uji ketangkasan tradisional tersebut melengkapi diri dengan nggiling (tameng) dan agang (cambuk) sebagai alat tempur.
Masing-masing petarung mengenakan busana khas caci yakni celana panjang putih, kain adat, giring-giring, serta melindungi kepala dengan restart dan topi dari kulit kerbau.
Sesekali mereka melakukan lomes. Pertunjukkan diiringi dengan gong dan gendang serta nyanyian dalam bahasa daerah.
Ketua IMAM, Erentius Holivil dalam sambutannya sebelum caci digelar menyatakan pertunjukkan caci tersebut sengaja digelar untuk memperingati Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
“Kita orang muda harus menunjukkan bahwa kita bisa. Dengan pertunjukkan caci ini kita menunjukkan siapa kita dan mempertahankan warisan budaya nenek moyang,” tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh pastor moderator IMAMM, Later Ansensius Guntur, SC.
Dirinya mengapresiasi semangat mahasiswa Manggarai untuk menyelenggarakan pertunjukkan caci dalam memperingati Sumpah Pemuda.
“Saya dan para orang tua dari Manggarai yang ada di Maumere mendukung komitmen mereka untuk mempertahankan budaya,” terangnya kepada VoxNtt.com pada Sabtu (28/10/2017).
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba