Borong, Vox NTT-Aksi premanisme masih saja terjadi di lingkungan sekolah.
Hari ini, Selasa (31/10/2017) tindak kekerasan diduga dilakukan oleh oknum guru yang berinsial PK dan berstatus ASN di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim)
Guru yang berinisial PK itu diduga menampar seorang siswa kelas IV di sekolah ity berinisial EAK hingga telinganya bengkak.
Orangtua korban, Maria Adelheid kepada VoxNtt di Borong, Selasa siang menuturkan sekitar pukul 07.30 Wita anaknya kembali dari sekolah sambil memegang telinga dan menangis.
“Saya sedih dan kaget lihat dia pulang dengan menangis. Saya tanya kenapa nangis? Dia ceritakan, bahwa oknum guru yang berinisial PK menampar dirinya pas di telinga yang ada sakit,” tutur Maria.
Atas kejadian itu, kata Maria, anaknya mengalami bengkak di telinga.
“Telinga anak saya bengkak. Tadi saya langsung antar anak saya ke apotik untuk berobat,” ujar Maria.
Maria mengaku telinga anaknya itu sedang mengalami infeksi.
“Telinga anak saya memang ada sakit. Tetapi tambah ditampar guru tadi, bengkak jadinya,” kata Maria.
Pasca kejadian itu, Maria pun menemui kepala sekolah SDK Rana Loba untuk menyampaikan keberatannya pmatas tindak kekerasan oleh oknum guru tersebut kepada anaknya.
“Saya sudah pergi bertemu kepala SDK Rana Loba tadi untuk menyampaikan kekecewaan dan atas tindakan yang diambil guru tersebut,” kata Maria.
Maria pun berharap, kepada Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Matim agar menindak tegas oknum guru yang diduga melakukan tindakan kekerasan tersebut sebelum dirinya melaporkan kejadian itu ke pihak yang berwajib.
Sementara itu, Kepsek SDK Rana Loba Falko Nieri Jemamu, saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui telepon membenarkan kejadian di sekolahnya itu.
“Benar. Tadi ibunya ada ke sekolah karena telinga anaknya bengkak akibat ditampar. Pengakuaan ibunya tadi, anaknya itu memang ada luka pada telinga,” ujar Falko.
Terkait oknum guru yang diduga menampar siswa itu, dirinya mengaku sudah memanggilnya untuk meminta klarifikasi.
“Dan dia menceritakan alasan dia tampar siswa itu. Pada saat apel siswa yang bersangkutan lari-lari dan ganggu temannya. Melihat itu guru yang bersangkutan panggil dia, jewer dan langsung tampar,” jelas Kepsek Falko.
“Tadi, saya sudah minta gurunya agar menghadap orangtua siswa untuk klarifikasi hal tersebut,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah melalui pesan WhatsApp, Kadis PK Matim Frederika Soch berjanji akan memanggil guru tersebut.
“Kami sedang buat surat panggilan menghadap untuk guru yang bernama PK itu. Terima kasih,” tulis Kadis Frederika dengan singkat.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba