Atambua, Vox NTT- Tawuran antar pemuda di Kelurahan Umanen, kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu menelan korban jiwa.
Insiden itu terjadi Selasa (31/10/2017) sekitar pukul 03. 00 Wita dinihari.
Julio da Silva alias Sudin asal Lingkungan Sesekoe meninggal akibat ditikam.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com di tempat kejadian perkara (TKP), korban tewas tertikam saat berkelahi dengan sekelompok pemuda asal Onoboi yang juga masih satu kelurahan.
Perkelahian antar pemuda itu dipicu rasa saling dendam yang sudah lama dan para pelaku mabuk minuman keras (miras).
Saat itu, para pelaku dan korban mengikuti pesta sambut baru di Sesekoe.
Diduga, mengonsumsi miras berlebihan dan terjadi salah paham beberapa hari sebelumnya.
Pemuda Sesekoe, Marito terlibat pertengkaran dengan pemuda Onoboi di lokasi pesta.
Karena pertengkaran itu, Marito dan korban keluar dari tempat acara dan duduk di depan SPBU Sesekoe.
Sekumpulan pemuda Onoboi sebanyak tujuh orang datang dan memasuki area SPBU Sesekoe dan langsung melakukan aksi penikaman terhadap Marito.
Melihat kejadian itu, petugas security SPBU, Apeu menghampiri para pemuda tersebut dan menyampaikan agar tidak melakukan keributan di Area SPBU Sesekoe.
Apeu menyuruh mereka agar meninggalkan lokasi SPBU.
Setelah keluar dari area SPBU, tujuh orang pemuda Onoboi berkumpul di depan sebuah rumah makan yang terletak di samping SPBU tersebut.
Tak lama berselang, terjadi lagi keributan yang menyebabkan Sudin ditikam dan meninggal dunia.
Korban menderita luka pada bagian rusuk kiri dengan kedalaman 10 cm dan luka pada tangan kiri terkena tebasan parang dari pemuda Onoboi yang diduga bernama Andreas Taek alias Baron.
Sudin sempat dilarikan ke RSUD Atambua, namun nyawanya tidak tertolong.
Kapolres Belu, AKBP Yandri Irsan melalui Kabag Ops Polres Belu, AKP Apolinario da Silva menerima laporan kejadian naas dari Kasat Reskrim, Iptu Jemy Oktovianus Noke.
Sesuai keterangan para saksi seperti yang disampaikan Iptu Jemy, korban terlibat perkelahian bersama pemuda Onoboi sebelum meninggal dunia.
Korban sempat mengikuti pesta di bilangan Sesekoe dan pulang ke rumah, Selasa dini hari.
Menurut, AKP Apolinario, kasus kematian Sudin merupakan tindakan kriminal murni.
Aparat penegak hukum akan fokus dan bekerja secara maksimal, karena melibatkan kelompok pemuda.
“Kita minta masyarakat, agar membantu polisi dengan informasi agar kasus ini dapat dituntaskan secara cepat,” kata Apolinario dalam arahannya saat jenasah korban disemayamkan di rumah duka Sesekoe.
Terpisah, perwakilan keluarga korban, Feliks Fernandes mendesak aparat penegak hukum agar segera mengungkap pelaku penikaman terhadap anggota keluarganya.
Polisi harus cepat menangkap pelaku, karena diduga korban terlibat perkelahian dengan pemuda Onoboi yang jumlahnya mencapai puluhan orang.
Keluarga mendesak Polisi agar segera menindak para pelaku sehingga tidak menimbulkan persoalan baru.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Adrianus Aba