Bajawa, Vox NTT- DPD PAN Ngada bekerjasama dengan Rumah Literasi Cermat menggelar kegiatan literasi politik di Kecamatan Wolomeze, Senin (06/11/2017).
Kegiatan ini bertujuan memberikan pendidikan politik kepada generasi muda dan masyarakat pada umumnya.
DPD PAN mengemasnya dalam bentuk seminar terbatas tentang pendidikan politik.
Selain itu, panitia juga mengemasnya dengan kegiatan kompetisi debat antar siswa SMA/SMK, dan kompetisi debat antar desa.
Ketua DPD PAN Ngada, Kristoforus Loko kepada wartawan, Sabtu (04/11/2017) mengatakan, pendidikan politik bagi masyarakat adalah tugas partai politik.
“Dalam bidang politik kita melakukan literasi politik. Karena pendidikan politik juga menjadi tanggung jawab partai politik, maka saya memandang literasi penting digalakan. Karenanya, DPD PAN secara institusi bersinergis dengan pihak mana saja demi pendidikan politik bagi generasi yang lebih cerdas ke depan,” ujar dia.
Selama ini jarang dan bahkan pendidikan politik hampir tidak pernah dilakukan. Padahal partai politik ada dana untuk pendidikan politik ini.
“Selama ini partai politi belum menjalankan fungsi ini. Karena itu untuk menciptakan demokrasi yang cerdas dan sehat, maka perlu edukasi politik terus-menerus,” ujar Loko.
Melalui pendidikan politik lanjut dia, diharapkan masyarakat akan melek politik dan dapat berpartisipasi secara cerdas dalam proses demokrasi. Sehingga, pada akhirnya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dalam mengisi jabatan politik dari sebuah keputusan politik yang cerdas.
Pemilu yang dilaksanakan juga akan lebih berkualitas sehingga dapat memilih wakil rakyat yang berkualitas dan berkarakter pula.
Menurut Loko, proses demokrasi yang cerdas lahir dari pendidikan politik yang baik dan berkesinambungan.
Dia memandang pembelajaran pendidikan politik yang berkesinambungan diperlukan mengingat masalah-masalah di bidang politik sangat kompleks dan dinamis. Pendidikan politik bagi generasi muda sejak dini amatlah vital dalam mendukung partisipasi dan perbaikan sistem politik di Indonesia.
Dikatakan, pengetahuan sejak dini terhadap komponen-komponen kenegaraan, arti nasionalisme, hak dan kewajiban, sistem pemerintahan, pemilu, dan segala seluk-beluk politik akan melahirkan orang-orang yang berkapasitas dan memiliki arah dalam perbaikan bangsa dan negara. Ketimbang orang yang beranjak dari perut lapar dan modal awal, yang ujung-ujungnya adalah makan sebanyak-banyaknya ketika menjabat.
Loko menambahkan, masyarakat masih beranggapan bahwa politik itu bukan urusan mereka melainkan urusan pemerintah. Tidak heran jika masih ada yang dibodoh-bodohi atau diberikan janji-janji manis.
Namun realitasnya sering tidak sejalan. Untuk mencegah hal-hal itu diperlukan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama oleh parpol.
Pendidikan politik belum terlambat untuk memperbaiki tatanan demokrasi yang suram saat ini, hanya saja ada kemauan atau tidak baik dari partai politik maupun elemen bangsa yang lainnya.
Loko mengatakan, pendidikan politik berfungsi untuk memberikan isi dan arah serta pengertian kepada proses penghayatan nilai-nilai yang sedang berlangsung dalam kehidupan bernegara. Jika belajar merupakan sebuah proses seumur hidup, maka pendidikan politik harus dilaksanakan secara berkesinambungan agar masyarakat dapat terus meningkatkan pemahamannya terhadap dunia politik yang selalu mengalami perkembangan.
Sementara, Pimpinan Rumah Literasi Cermat, Emanuel Djomba mengatakan kegiatan pendidikan politik, secara umum menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa, termasuk pihaknya.
Rumah Literasi Cermat yang dalam aktivitasnya selalu mengedepankan kegiatan literasi dalam berbagai bidang sehingga publik melek terhadap berbagai persoalan bangasa.
Karena itu, Rumah Literasi Cermat selalu menggandeng semua elemen di kabupaten ini untuk melakukan kegiatan literasi sesuai bidangnya.
Misalnya literasi sekolah, literasi ekologi (ecoliterasi), literasi politik.
Guna memberi pendidikan politik bagi publik, Rumah Literasi Cermat bekerja sama dengan Partai Politik, karena pendidikan politik sebenarnya menjadi rana mereka juga.
“Dan kami berterima kasih bahwa kerja sama berliterasi dalam bidang politik kini di Ngada direspons oleh DPD PAN Ngada,” tegas Djomba.
Pada dasarnya, sebagai wadah pengembangan literasi, pihaknya siap bekerja sama dengan partai mana saja, seperti halnya Literasi Sekolah bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, ecoliterasi bekerja sama dengan Yayasan Puge Figo yang peduli lingkungan dan kerja sama dengan imam-imam OFM melalui eco pastoralnya.
Kerjasama dengan parpol sangat mungkin, karena wadah parpol ada dana untuk pembinaan.
Literasi politik akan diisi dengan seminar pendidikan politik dan kompetisi debat antar siswa sekolah SMA/SMK serta kompetisi debat antar desa. Seminar mengangkat materi tentang
Pendidikan politik bagi masyarakat, peran partai politik dalam menumbuhkan demokrasi yang cerdas dan peran media dalam demokrasi. Kegiatan seminar ini masih dalam rangka menggemakan semangat Sumpah Pemuda ke-89 dengan mengangkat tema: “Pemuda menuju Kultur Politik Cerdas.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba