Maumere, Vox NTT- Warga Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka menolak Beras Sejahtera (Rastra) dari Sub Divisi Bulog Regional Maumere.
Beras Rastra tersebut dinilai tidak layak dikonsumsi lantaran telah berwarna kekuningan, berdebu dan dipenuhi kutu.
Seharusnya pada Sabtu (11/11/2017) dilakukan pendistribusian beras Rastra di kantor desa setempat.
Akan tetapi, warga yang telah berkumpul dari pagi tersebut kecewa berat ketika melihat beras yang ada.
Sutter (48), warga Namangkewa yang ditemui di Kantor Desa menilai beras tersebut hanya cocok untuk makanan binatang.
Dirinya menyayangkan pihak Bulog yang dinilai mengabaikan hak masyarakat untuk mendapatkan beras yang berkualitas.
“Beras penuh kutu, warnanya kusam dan berdebu seperti ini lebih layak jadi makanan binatang. Barangkaai Bulog anggap kami ini binatang,” terang Sutter.
Warga lainnya, Marsel Ishak (52) mengecam Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Menurutnya, beras rusak tidak perlu ada seandainya BPOM juga turut melakukan penilaian terhadap produk pangan yang ada di Bulog.
“Ini beras dari pemerintah, harusnya BPOM lebih jeli,” tegas Marsel.
Karena warga enggan menerima beras tersebut pihak Bulog lantas mengangkut kembali beras untuk dibawa ke gudang.
Informasi yang diperoleh VoxNtt.com dari sejumlah sumber, rastra dengan kualitas yang sama telah didistribusikan ke desa-desa di Kecamatan Hewokloang.
Kepala Desa Namangkewa, Nikolas Nong Bale menyatakan beras sebanyak 31,5 ton itu rencananya akan didistribusikan kepada 175 keluarga di Namangkewa.
Masing-masing keluarga akan mendapatkan 180 kg.
Ditambahkannya pihaknya telah membayar uang sejumlah Rp 40.680.00p untuk Rastra tersebut dari total yang harus dibayarkan sebanyak Rp 50.400.000.
Oleh karena itu, Nikolaus berharap Bulog dapat memperbaiki kualitas beras rastra untuk warga Namangkewa.
“Ini beras dari pemerintah untuk masyarkat karena itu harusnya diberi beras yang berkualitas. Apalagi masyarakat juga membayar untuk mendapatkan rastra ini,” tegas Nikolaus.
Menurutnya kejadian seperti ini baru terjadi tahun ini. Beras tahun sebelumnya baik dan diterima oleh warga.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba