Kupang, Vox NTT-Para pahlawan adalah orang-orang yang berusaha untuk mencari dan mengungkapkan cita-cita menjadi kebenaran. Hidup mereka itu sungguh merupakan perwujudan konkret dari kebenaran itu sendiri. Sebagaimana kebenaran itu adalah persesuaian antara pengetahuan dan kenyataan (adaequatio rei et intellectus), maka para pahlawan telah berjuang untuk menuangkan pengetahuan yang dimiliki dalam perjuangan mereka membela bangsa dan negara.
Demikian ditegaskan oleh P. Dr. Philipus Tule, SVD dalam sambutannya saat membuka kegiatan pementasan teater, Kamis (09/11/2017) di Aula Kampus Unika Penfui, Kupang.
Pater Rektor UNWIRA ini mengingatkan bahwa semestinya usaha dan perjuangan para pahlawan yang kita peringati harus kita wujudkannyatakan dalam diri dan kehidupan kita sebagai insan-insan terdidik.
Menurut Tule, saat ini, Negara Indonesia membutuhkan para pahlawan-pahlawan muda yang memiliki jiwa patriotisme untuk membongkar dan melawan segala macam kebobrokan yang telah meliliti bangsa ini.
“Jika para pahlawan telah berusaha untuk memperjuangkan kemerdekaan baik dari penjajahan bangsa asing, kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan, maka kita sebagai generasi muda harus mampu membebaskan bangsa kita dari segala bentuk penjajahan baru, seperti KKN, human trafficking, manipulasi karya orang lain, dan juga hal paling konkret terjadi dalam lembaga pendidikan seperti mahasiswa yang menyontek saat ujian, plagiasi dalam mengerjakan tugas dan manipulasi data dalam penulisan karya-karya ilmiah” terangnya.
Hal konkret lain yang mesti dilakukan, lanjut Pater Philipus ialah membebaskan diri kita dari segala macam bentuk penjajahan yang membelenggu diri dan model pendidikan saat ini.
Teater yang dipentaskan selama kurang lebih satu satu jam ini dipentaskan oleh kelompok teater Aeropagus UNWIRA dalam kerjasamanya dengan Campus Ministy.
Tetaer ini diberi judul Aleitheia. Aleitheia berarti kebenaran.
Keseluruhan isi dari teater ini membeberkan beberapa fakta mengenai model penjajahan baru yang mengikat bangsa Indonesia dan NTT pada khususnya.
P. Yoseph Riang, SVD selaku sutradara menjelaskan bahwa teater ini dibuat untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat dari para mahasiswa UNWIRA dalam bidang teater sekaligus untuk memperingati hari Pahlawan Nasional.
Lebih lanjut, P. Yulius Yasinto, SVD menyampaikan bahwa pementasan teater Aleitheia ini sungguh istimewa.
“Setelah 10 tahun saya berada di Kupang khususnya di UNWIRA, inilah pementesan teater yang paling pertama. Saya cukup merindukan momen seperti ini” ungkapnya mantan Rektor Unwira ini setelah menyaksikan pementasan teater.
Para mahasiswa yang hadir dalam pementasan ini merasa senang dan bangga dengan teman-teman yang ikut terlibat sebagai pelakon teater.
Bagi mereka pementasan karya seni panggung ini sungguh menggugah kesadaran mereka untuk ikut berpatisipasi dalam kegiatan teater di waktu yang akan datang.
“Saya senang karena baru pertama kali menonton pementasan teater dan ini sesuatu yang luar biasa, saya ingin bergabung. Teater ini telah menyadarkan saya bagaimana perjuangan para pahlawan untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan dan saya ingin menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan teman-teman untuk mewujudnyatakan kebenaran”, ungkap seorang mahasiswa.
Penulis: Fr. Riady
Editor: Irvan K