Maumere, Vox NTT- Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sikka mengkritisi pelayanan BRI Cabang Maumere dalam memberikan pinjaman kepada para nasabah.
Dalam aksi yang digelar pada Senin (13/11/2017), LMND menilai pemberian pinjaman dengan jaminan tanah sebagai bentuk feodalisme atas tanah berkedok layanan bank.
LMND Sikka mengungkap sejumlah temuan diantaranya adanya penjaminan pinjaman tanpa kesepakatan pemilik hak.
Selain itu, ada juga tanah yang dijadikan sebagai jaminan oleh pihak lain, sementara tanah tersebut telah dijual kepada sejumlah orang. Temuan lainnya adalah terkait proses sita dan pelelangan jaminan.
Ketua LMND Sikka, Leonardus Oktavianus kepada VoxNtt.com menduga ada kepentingan dari sejumlah oknum di BRI Cabang Maumere yang lalai dan menyalahgunakan wewenang hanya demi mengejar bonus dan peningkatan keuntungan bank BUMN tersebut.
“Ada oknum yang diduga secara beritikad buruk memanipulasi proses gadai jaminan atas tanah atau pun akta persetujuan atau dalam proses survei,” terangnya.
Oleh karenanya, LMND mendesak DPRD Sikka agar merespon persoalan yang dihadapi rakyat Sikka tersebut.
Menurutnya, rakyat berhak mendapatkan modal dengan kredit yang layak.
LMND juga mendesak Ombudsman NTT, Kanwil BRI, dan OJK agar melakukan pengawasan khusus terhadap BRI Cabang Maumere.
Ditambahkannya, pola penggunaan tanah sebagai jaminan pinjaman tidak sesuai dengan nilai budaya.
Selain itu, BRI dinilai membiarkan nasabah berjuang sendiri. Sementara BRI tidak memberikan pendampingan terhadap usaha nasabah.
“BRI sebaiknya melakukan pengawasan ulang pinjaman dan bunga serta melakukan pendampingan terhadap usaha anggota agar memastikan pinjaman bisa dilunasi dan digunakan sebagaimana mestinya. Sehingga kesannya bukan sengaja membiarkan kredit macet karena ada jaminan tanah,” tegasnya.
Massa aksi yang berjumlah belasan orang tersebut mendatangi DPRD Sikka.
Akan tetapi, para hanya 2 orang wakil rakyat yang menemui mereka lantaran yang lainnya belum masuk kerja setelah mengikuti Bimtek di Jakarta.
Kedua anggota DPRD atas nama Alfrida Aeng dan Yoseph Karmianto Eri.
Kedua anggota dewan itu menolak berdialog dengan para demonstran. Alasannya para demonstran tidak memberikan penjelasan terkait apa nama organisasi mereka dan apakah sudah terdaftar atau belum di Kesbangpol Sikka.
Selain ke DPRD Sikka, LMND juga mendatangi BRI Cabang Maumere dan berorasi di depannya.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba