Maumere, Vox NTT- Beras Sejahtera (Rastra) jatah untuk Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Sikka ditolak oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Warga menilai beras tersebut sudah dalam kondisi tak layak dikonsumsi.
Meskipun demikian, Kepala Sub Divisi Bulog Regional Maumere, I Putu Suantara berdalih Rastra yang ditolak warga Namangkewa bukan tak layak dikonsumsi melainkan turun mutu.
Penurunan mutu beras tersebut disebabkan karena keterlambatan pengambilan oleh Pemerintah Desa.
“Sesuai Surat Perintah Alokasi (SPA) maka beras harusnya sudah keluar gudang pada Juni 2017. Akan tetapi, ada keterlambatan pengambilan. Dari Juni sampai November kan 4 bulan lebih sehingga terjadi sedikit turun mutu,” terangnya saat ditemui di ruangan kerjanya, Sabtu (11/11/2017) sore hari.
Baca: Tidak Layak Dikonsumsi, Warga Namangkewa Tolak Beras Rastra
Tidak hanya itu, Bulog pun menyampaikan data berbeda soal jumlah beras untuk Namangkewa yang ditolak warga yakni sebanyak 20, 7 ton. Sementara Kepala Desa Namangkewa, Nikolaus Nong Bale menyatakan sebanyak 31,7 ton.
Meskipun demikian, Bulog Maumere akan memperbaiki mutu beras untuk kemudian disalurkan kembali kepada warga.
“Kita tetap upayakan proses perbaikan untuk menjadikannya beras yang layak dikonsumsi,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Oktober lalu media ini pernah mewawancarai Kepala Sub Divisi Bulog Regional Maumere kala itu, Piter E. De Haan yang menyatakan bahwa terdapat 550 ton beras yang mengalami turun mutu.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba