Ruteng, Vox NTT- Pada hari guru tahun 2017 ini, banyak sekali harapan yang diletakan di pundak guru, salah satunya menjadi teladan bagi siswa didiknya.
Teladan yang dimaksudkan adalah tutur kata dan perilaku baik yang ditunjukan guru dalam hidupnya sehari-hari, baik saat berada di depan kelas maupun saat berada di tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik (PMKRI) Cabang Ruteng, Dionisius Patrisius Agat kepada VoxNtt.com, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (25/11/2017).
“Dalam momen hari guru ini, PMKRI Ruteng mengharapkan adanya peningkatan profesionalitas kerja para guru dalam mendidik anak bangsa. Guru memegang peran penting dalam menentukan kemajuan bangsa ini, oleh karenanya guru mesti menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa,” katanya.
Kasus kekerasan yang terjadi di beberapa wilayah dan dilakukan oknum guru, kata Agat, merupakan tugas bersama yang harus diselesaikan. Guru hendaknya selalu menempatkan diri sebagai obor bagi gelapnya paham pendidikan di tengah masyarakat.
“Sikap tak terpuji semisal terlambat datang sekolah, tidak masuk kelas mengisi jam pelajaran, tindak kekerasan terhadap siswa, pelecehan dan lainnya tidak boleh terjadi lagi agar generasi penerus yang dididik mendapatkan ilmu pengetahuan dan berguna bagi nusa dan bangsa,” ujarnya.
Di luar sekolah, lanjut Agat, guru juga mesti menjadi teladan bagi masyarakat. Sebagai teladan, guru hendaknya mengamalkan hidup jujur, ramah dan bersahabat dalam pergaulan.
“Guru juga bertanggung jawab mendidik masyarakat di mana dia tinggal. Cara mendidiknya melalui teladan dalam hidup bermasyarakat. Sebagai teladan, guru harus jujur, ramah dan terbuka dalam pergaulan,” tegasnya.
Sebab itu, dalam semangat hari guru tahun 2017 ini, dia berharap semua guru dapat merenung kembali perjalanan tugas selama ini sekaligus menentukan langkah pembaharuan dalam masa bakti ke depan.
“Intinya kita semua berharap guru kita semakin baik dan amanah dalam mengemban tugas mendidik generasi bangsa ini. Sebab kita yakin masa depan generasi bangsa ada di tangan guru,” pintahnya.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Adrianus Aba