Kupang ,Vox NTT –Tawuran mahasiswa Fakultas Hukum dan Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang terjadi di depan Fakultas Hukum Undana, Jalan Adisucipto Penfui, Kelurahan Penfui Kota Kupang, Selasa (28/11/2017) siang, sekitar pukul 13.30 WITA.
Staf Kemahasiswaan Fakultas Hukum Undana yang enggan disebutkan namanya, saat diwawancarai VoxNtt.com mengatakan, saat terjadi tawuran dirinya masih berada di dalam ruangan.
“Jadi, kita turun sudah kejadian, setelah itu kita beranjak ke lokasi tawuran, di situ motor sudah berkumpul untuk dibakar, tapi tidak jadi,” ungkapnya.
Penyebab tawuran tersebut kata dia, berawal ketika mahasiswa Teknik datang menjual bubur kacang.
“Mereka (mahasiswa FST) datang jual bubur kacang, kebetulan anak-anak kita di Hukum lagi istirahat, jadi ditawar untuk beli bubur kacang, beli bubur kacang ko? Mahasiswa hukum menjawab, kami tidak beli. Begitu menolak untuk tidak dibeli, ada bahasa keluar bahwa besong di Hukum ini banyak orang, tapi kok tidak beli bisa bubur kacang parah,” kisahnya kepada VoxNtt.com.
Begitu mendengar kata ‘parah’, demikian sumber itu, gerombolan mahasiswa hukum langsung menuju mahasiswa yang bersangkutan.
“Mereka tarik bubur kacang dan terjadilah baku pukul,” ungkapnya.
Tonton: Video: Aksi Tawuran dan Pengerusakan Motor oleh Mahasiswa Undana
Diselesaikan Secara Internal
Persolan ini lanjut dia, akan diselesaiakan secara internal kampus antara Dekan Fakultas Hukum dan Dekan Fakultas Sains dan Teknik. Pertemuan akan difasilitasi oleh Rektor Undana, Fred Benu.
“Biasa kalau di sini ada masalah di dalam kampus, dibawa keluar itu agak susah, karena kebanyakan otoritas kampus kita akan selesaikan di internal kampus,” terangnya.
Dia menambahkan, dalam tawuran tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya 4 unit motor milik mahasiswa rusak parah karena dipukul pakai batu.
“3 unit motor milik mahasiswa Teknik dan 1 unit motor milik mahasiswa Hukum,”terangnya.
Sementara itu, Agustinus Rain Ola, selaku Security di Fakultas Hukum mengatakan saat tawuran berlangsung pihak keamanan tidak berada di tempat. Semua pihak keamanan, kata dia, berada di Rektorat untuk menjaga suasana pemilihan Rektor baru Undana.
“Jadi kami semua ada pengamanan di Rektorat, ketika ada informasi ada tawuran kami langsung bergegas ke tempat kejadian untuk mengamankan situasi,” ujarnya.
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Boni Jehadin