Ruteng, Vox NTT- Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Golo Ncolang, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai dikeluhkan warga.
TPST itu dikeluhkan lantaran sudah
mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Betapa tidak, aneka sampah, termasuk sampah medis dari Kota Ruteng dibuang begitu saja tanpa pengolahan.
Akibatnya, warga sekitar terpaksa menahan bau tak sedap yang menyembul dari tempat itu.
Selain bau, sampah yang dibuang di TPST itu juga sudah terserak sampai ke kebun warga.
Ino, warga setempat mengaku bahwa kondisi itu sudah berlangsung lama dan berdampak buruk terhadap kesehatan warga sekitar.
Meskipun belum ada hasil medis yang menjelaskan hal itu, tapi dampak itu bisa dirasakan.
“Karena itu, kami berharap supaya pemerintah bisa mengambil langkah agar tempat sampah ini ramah lingkungan dan tidak berdampak (buruk) bagi warga,” ujarnya kepada VoxNtt.com, Sabtu (02/12/2017).
Kalau tak segera diatasi, kata Ino, TPSP itu bakal melahirkan persoalan besar di kemudian hari.
Jika itu terjadi, dia yakin pemerintah akan kewalahan sebab sampah yang ada tempat itu sudah menggurita.
“Makanya pemerintah tidak boleh diam, karena nanti pada saatnya ini sangat berbahaya,” tambahnya.
Di tempat yang sama, warga lainnya, Domi, kepada VoxNtt.com menjelaskan kenyataan itu tidak sesuai dengan janji Pemkab Manggarai saat sosialisasi pembangunan TPST itu pada 2010 lalu.
“Waktu itu, pemerintah bilang semua (jenis) sampah dapat diolah di sini, padahal tidak. Di sini hanya bisa olah rumput, daun dan botol oli. (sampah) plastik tidak bisa ,” katanya.
Sebab itu, ia tak heran jika banyak sampah plastik berserakan di sekitar tempat itu. Sampah plastik itu tak bisa dibakar karena kondisinya basah.
Kalaupun musim kering, lanjut Domi, tetap saja tak tidak bisa dibakar karena khawatir apinya merambat ke kebun warga.
“Saya yakin ini nanti jadi masalah besar. Memang sekarang belum terasa, tapi nanti kita lihat, tempat ini akan ditutupi (sampah) plastik,” tukasnya.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Adrianus Aba