Kupang, Vox NTT- Hingga kini, sampah masih menjadi problem serius di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Di berbagai kota dan tempat-tempat umum termasuk di kantor Pemerintahan di NTT, selalu terdapat tumpukan sampah.
Populasi sampah ini seperti selalu beriringan dengan populasi masnusia yang beraktivitas di situ.
Semakin banyak orang, lingkungannya bukan tambah bersih malah makin kotor dan jorok.
Penampakan-penampakan demikian juga terlihat di Kota Kupang. Di dalam area Kantor Wali Kota Kupang, khususnya di bagian Timur Kantor Wali Kota, di tangga bagian belakang dan di bagian umum kantor Walikota terdapat tumpukan aneka jenis sampah.
Baik sampah plastic, botol plastic, botol pembersih klosed, kotak (Nasi, kue dan teh) sisa makanan hingga ban mobil ada di situ.
Hal ini menyebabkan aroma tak sedap mengganggu para pengunjung di kantor tersebut, saat melewati sekitar area tumpukan sampah.
Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Kota Kupang, Melky Nubatonis, saat diwawancarai Voxntt.com, Selasa (5/12/2017) mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN), juga Pekerja Tidak Tetap (PTT) di dinas tersebut selalu diingatkannya untuk mengamankan sampah-sampah yang ada di sekitaran kantor, sehingga mobil sampah datang tinggal diangkat.
Namun faktanya sampah tetap saja tertumpuk di situ. Hal ini menyebabkan Nubatonis kesal dan marah terhadap para stafnya.
“Ini manusia-manusia dong, mental-mental model apa ini?, ini kerja dong macam anak kecil, tapi kenyataan di sini omong lain mereka buat lain, mental kita, saya sudah omong kasih contoh kerja bersama-sama,” kesalnya
Selain itu, dia menyampaikan jika di dinas tersebut sudah ada petugas kebersihan yang setiap hari bekerja membersihkan sampah-sampah tersebut, hanya saja para pegawai masih saja membuang sampah tidak pada tempatnya.
“Mereka buang kita tidak pantau, kita arahkan buang ke bak sampah, tapi mereka buang saja di sekitaran kantor,” ujarnya.
Dia menambahkan, pekarja Tidak Tetap (PTT) di dinas tersebut begitu banyak, sehingga menghambat aktivitas para pegawai.
“PTT begini banyak, gayanya seperti pagawai negeri, kita suruh di depan kita tunduk, di belakang kita mereka buat lain,” tambahnya.
Seorang warga kota yang tak mau namanya disebutkan, ketika ditanyai komentarnya menyampaikan, sampah adalah persoalan besar yang harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan Jefry Kore dan Herman Man.
Menurut dia, persoalan sampah bisa menyebabkan multiefek dan berdampak fatal untuk warga kota maupun para pegawai yang beraktivitas di sekitar tumpukan sampah tersebut.
“Sampah itu jangan dianggap sederhana, dia bisa berakibat fatal, terutama untuk kesehatan warga kota dan para pegawai di sekitar tumpukan sampah tersebut,” katanya.
Dia juga menyampaikan, sekarang ini musim hujan maka tumpukan sampah itu bisa berubah menjadi sarang nyamuk dan itu bisa menyebarkan virus malaria, demam berdarah dan berbagai penyakit lainnya.
Karena itu kata dia, Walikota Kupang, Jefry Kore harus tegas kepada seluruh stafnya untuk tertib dalam membuang sampah.
“Kita apresiasi dengan berbagai gerakan Pak Wali selama ini, sangat bagus dalam menata kembali system manajemen pemerintah yang baik. Namun jangan hanya focus di situ saja, kebersihan juga sangat penting dan salah satu soalnya adalah sampah”. ungkapnya
Dia berharap, Walikota mulai saat ini lebih tegas dan menindak bawahannya yang tidak tertib membuang sampah.
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Boni Jehadin