Kefamenanu,Vox NTT- Sebanyak 30% Mahasiswa Universitas Negeri Timor (Unimor), hingga saat ini belum memahami bahaya dan dampak jangka panjang Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Hal tersebut disampaikan sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Dr.Reni Usfinit saat diwawancarai awak media di sela-sela kegiatan hari AIDS sedunia, yang digelar di Gedung Studio Centre Unimor Kamis (07/12/2017).
Ketaktahuan mahasiswa tersebut menurut Reni dapat berpotensi buruk bagi kalangan akademisi tersebut, untuk terkena virus dan penyakit mematikan itu.
“Dari mahasiswa yang datang ikut kegiatan hari AIDS sedunia yang kita gelar sejak tanggal 05 Desember lalu, sebanyak 30 % yang datang tidak memahami tentang HIV/AIDS itu sendiri,” Ungkap Reni.
Reni menjelaskan, tujuan dari diadakannya hari Aids sedunia di Kampus Unimor agar para mahasiswa sebagai kaum muda, dapat lebih memahami bahaya HIV/AIDS.
Hal itu lanjut dia, agar para mahasiswa sebagai kaum muda dapat menghindari penyakit tersebut dan dapat memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang HIV/AIDS itu sendiri.
Lebih lanjut Reni katakan bahwa sesuai dengan data yang dimilikinya, ada sejumlah Mahasiswa Unimor yang saat ini teridentifikasi mengidap penyakit tersebut.
Namun dirinya enggan menyebut angka pastinya lantaran hal tersebut bersifat rahasia.
Sementara itu, Yerona Nemo salah seorang mahasiswi Unimor saat dimintai tanggapannya berharap, kedepannya kegiatan serupa terus diadakan.
Hal itu menurutnya, agar kaum muda khususnya mahasiswa dapat terhindar dari serangan virus yang hingga kini belum menemukan obat penawarnya.
“Kalau tidak memahami tentang HIV/AIDS itu sendiri, maka bisa saja terkena. Maka saya harap kegiatan seperti ini bisa terus digelar kedepannya,” harap mahasiswi Prodi Bahasa Inggris Unimor tersebut.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin